Minggu, 31 Januari 2021

Tema 7 Subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan Pembelajaran 1

 Bangsa kita mengalami penjajahan cukup lama. Selama masa penjajahan, 

bangsa kita mengalami penderitaan akibat adanya penindasan.

Pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, datanglah orang-orang Eropa yang mengadakan pelayaran samudra. Kedatangan orang-orang Eropa di Nusantara mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia. Namun, ketika orang-orang Eropa itu berusaha menguasai Nusantara, mereka mendapat reaksi keras berupa perlawanan-perlawanan di berbagai daerah.

Lalu, apa sebenarnya yang melatarbelakangi bangsa-bangsa Eropa tersebut datang ke Indonesia dan akhirnya menjajah bangsa Indonesia? Ayo, kita cari tahu faktor-faktor yang melatarbelakangi kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia!

Link bahan ajar B. Indonesia

https://drive.google.com/file/d/1zqIka8_2dw_Xv2GDrY7vBemCCewhgxH2/view?usp=drivesdk


Pernahkah kamu mengamati benda-benda yang ada di sekitarmu? Benda-benda yang ada di sekitarmu memiliki sifat dan wujud yang berbeda-beda. Masih ingatkah kamu wujud-wujud benda? Tahukah kamu cara membedakannya? Salah satu cara membedakan wujud benda adalah dengan mengetahui sifat setiap benda itu.

Link download bahan ajar IPA

https://drive.google.com/file/d/1ztjUcBXql6qaain3nS9Hb3WJOYhCK-qH/view?usp=drivesdk




Senin, 18 Januari 2021

Jurnal : Karakter Guru Profesional dalam Internalisasi Akhlakul Karimah: Menjawab Tantangan Masa Depan di SD Kreatif Insan Rabbani

 Karakter Guru Profesional dalam Internalisasi Akhlakul Karimah:  Menjawab Tantangan Masa Depan di SD Kreatif Insan Rabbani


Oleh:

Siti Wulansari

Wulansiti250@gmail.com

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN


Abstrak: Pendidikan bukan hanya terfokus pada intelektualnya saja melainkan moral juga. Peranan guru sangat penting dan sebagai penentu keberhasilan tujuan pendidikan, tapi realitas di lapangan banyak guru yang hanya mengajar ala kadarnya saja. Datang, mengajar, pulang dan dapat gaji, selesai sudah urusan. Sedangkan pendidikan kita membutuhkan guru professional, di mana guru professional di sini adalah guru yang bukan hanya mengandalkan pemikirannya saja melainkan hatinya juga untuk sesuatu yang bermanfaat dan bertanggung jawab menjadikan dirinya contoh yang baik bagi siswanya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakter guru professional dalam penanaman akhlakul karimah pada siswa di SD Kreatif Insan Rabbani. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian siswa dan guru kelas 1,2,3,4 dan 5 SD Kreatif Insan Rabbani. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi langsung dan wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) karakter guru professional di SD Kreatif Insan Rabbani dalam internalisasi akhlakul karimah sangat mempengaruhi sikap siswa, (2) siswa dapat mengimplementasikan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari terutama di sekolah. 


Kata Kunci : Guru professional, Internalisasi, Akhlak karimah.

Link Download:

https://drive.google.com/file/d/1w4vSyk2X29yaqes-jPFdLyCK--ToKUHR/view?usp=drivesdk

Tafsir Tarbawi-KEWAJIBAN BELAJAR MENGAJAR

 1.1 LATAR BELAKANG

Al Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad 

saw melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur sebagai pedoman 

hidup manusia yang berisi penjelasan tentang pentingnya ilmu untuk bertanggung 

jawab disetiap kegiatan dan berisi perintah mengembangkan seluruh potensi yang 

dimiliki dengan belajar sepanjang hayat, sehingga dalam bekerja dapat 

mengembangkan ilmu pengetahuan, keahlian dan potensinya. 

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam masyarakat. Masyarakat 

yang memiliki pendidikan yang baik maka kehidupan masyarakatnya akan baik 

pula. Perkembangan lingkungan haruslah diimbangi dengan dengan 

perkembangan pendidikan masyarakatnya juga. Sehingga tercapainya kehidupan 

masyarakat yang tidak terbelakang.

Sesuai dengan itu di dalam Al Quran telah dijelaskan tentang pentingnya 

tanggung jawab intelektual dalam melakukan berbagai kegiatan pendidikan. 

Dalam kaitan ini Al Quran menganjurkan manusia untuk belajar dalam arti 

seluas-luasnnya dan sdalm dalamnya hingga akhir hayat, Al Quran mengharuskan 

seseorang agar bekerja dengan dukungan ilmu pengetahuan, keahlian dan 

keterampilan yang dimiliki. 

Ayat -ayat mengenai pendidikan dan peserta didik masih kurang di pahami 

oleh masyarakat Islam pada umumnya serta kurangnya masyarakat memperdalam 

ilmu agama serta makna dari ayat ayat Al Quran itu sendiri. Padahal segala 

perbuatan tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan adalah sia-sia. Oleh karena itu 

pada makalah ini akan membahas mengenai kewajiban belajar mengajar (QS. Al-Alaq ayat 1-5, Qs. Ali Imran ayat 190-191, Qs. Al-Taubah ayat 122, Qs. Al-Ankabut ayat 19-20 dan Qs. Al-Ghasyiah ayat 17-20).

Link download :

https://drive.google.com/file/d/1w3KDiBV99YzEDLLXgyXq0i8P_Tv8w3md/view?usp=drivesdk



Rabu, 13 Januari 2021

IMPLEMENTASI TAFSIR QS. AL-LUQMAN AYAT 13-19 PADA MATERI PENDIDIKAN

 LATAR BELAKANG

       Al Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur sebagai pedoman hidup manusia yang berisi penjelasan tentang pentingnya ilmu untuk bertanggung jawab disetiap kegiatan dan berisi perintah mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki dengan belajar sepanjang hayat, sehingga dalam bekerja dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, keahlian dan potensinya. 

       Didalam Al-Qur‟an terdapat perilaku (akhlak) terpuji yang hendaknya diaplikasikan oleh umat manusia dalam kehidupan sehari-hari. Karena akhlak mulia merupakan barometer terhadap kebahagiaan, keamanan, ketertiban dalam kehidupan manusia, dan dapat dikatakan bahwa akhlak merupakan tiang berdirinya umat, sebagaimana shalat sebagai tiang agama Islam. Dengan kata lain apabila rusak akhlak suatu umat maka rusaklah bangsanya. Berkenaan dengan itu maka upaya menegakkan akhlak mulia bangsa merupakan suatu keharusan mutlak. Sebab akhlak mulia pribadi dan masyarakat akan menjadi pilar yang utama untuk tumbuh dan berkembangnya akhlak suatu bangsa. 

     Kemampuan suatu bangsa untuk bertahan hidup ditentukan oleh sejauh mana rakyat dari suatu bangsa tersebut menjunjung tinggi nilai moral dan akhlak. Semakin baik moral dan akhlak suatu bangsa semakin baik pula bangsa yang bersangkutan pendidikan ini.

    Di antara sekian banyak kisah dalam Al-Qur‟an adalah kisah seorang tokoh bijak yang sedang memberikan nasihat kepada anaknya. Dialah Luqman yang diabadikan menjadi salah satu nama surah dalam al-Qur‟an. Secara umum kisahnya merupakan peringatan pada pembaca akan satu kenyataan bahwa pendidikan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Sebagai acuan dalam pendidikan terhadap anak inilah, kisah Luqman dimunculkan. Diharapkan orang tua dan pendidik mencontoh dan dapat mengaplikasikanya dalam mendidik anak. 

Link Download:

https://drive.google.com/file/d/1u3T9Rs3jqNONG9zjJSp8Xh-D2lkc7JRU/view?usp=drivesdk

Manajemen Perpustakaan

 LATAR BELAKANG

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin cepat dan berpengaruh dalam kebutuhan informasi termasuk perpustakaan  dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Perpustakaan memiliki peranan yang sangat penting sebagai sumber daya pendidikan yang di dalamnya termasuk para tenaga pendidik dan peserta didik. Hal ini juga dikuatkan dengan sekolah diwajibkan memiliki perpustakaan  Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun2005 tentang Standard Nasional Pendidikan. Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang sangat penting yang memungkinkan para tenaga penajar dan peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas  dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan bacaan yang ada di perpustakaan sekolah.

Disamping itu masih ada anggapan sampai saat ini masih banyak perpustakaan yang masih menggunakan cara administrasi biasa atau manajemen tradisisonal. Cara ini masih memiliki kekurangan dalam mengembangkan beberapa bidang, misalnya bidang layanan. Layanannya selalu monoton dan kurang menantang dalam kegiatan peminjaman dan pengembalian buku, yang disebabkan oleh masuknya pimpinan ke dalam bidang khusus sehingga tanggung jawab pada tingkat bawahan berkurang.

Dalam pelaksanaannya kegiatan perpustakaan tumbuh bersama ilmu lain, yaitu ilmu informasi, dokumentasi, dan kearsipan. Perpustakaan adalah sebuah unit kerja yang di dalamnya diperlukan sumber daya manusia, sumber daya fisik, dan sumber daya finansial sehingga diperlukan manajemen.

Secara umum baik dan buruknya sebuah perpustakaan biasanya diukur dari banyaknya koleksi buku dan ukuran gedung atau ruangan. Padahal perpustakaan adalah unit kerja yang melayani masyarakat akan bahan pustaka dan informasi. Menjakankan suatu unit kerja perpustakaan untuk melayani masyarakat pemakainya pada hakikatnya sama dengan menyelenggarakan dan mengoprasikan lembaga pada umumnya. Oleh sebab itu diperlukan pengelolahan dengan baik yang berpedoman pada sistem manajemen.

Sering pula terjadi kondisi yang memperlihatkan adanya jenjang dalam struktur manajemen dan kesenjangan antara visi dan misi organisasi dalam menyusun program dan kegiatan. Hal ini perlu disikapi lebih jauh mengingat perpustakaan sebagai unit kerja yang harus berkembang, memerlukan pengelolahan yang tertib dengan menggunakan sistem manajemen modern. Untuk itu dalam makalah ini akan membahas mengenai manajemen perpustakaan.


Link Download:

https://drive.google.com/file/d/1u2tl_38p6gJ8jA_XQ9X4kRZk1ZU60P9g/view?usp=drivesdk

Sejarah dan Perkembangan Retorika

 LATAR BELAKANG

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan berkomunikasi yang sangat mendasar yang dimiliki oleh manusia. Sejak lahir manusia sudah berkomunikasi dengan cara menangis saat bayi, selanjutnya kemampuan berkomunikasinya semakin meningkat seiring dengan waktu. Sebagian besar komunikasi yang dilakukan oleh manusia berupa komunikasi secara lisan. Retorika dan Public speking merupakan bagian dari proses komunikasi. Di mana, pembicara dan pendengar saling berinterksi melalui pembicaraan sebagai proses komunikasi yang bisa menimbulkan efek, baik efek baik maupun efek negative.

Salah satunya dengan retorika. Retorika berasal dari bahasa Inggris “rhetoric” dan bersumber dari bahasa Latin “rhetorica” yang berarti ilmu berbicara. Retorika sebagai ilmu memiliki sifat-sifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif (Harsoyo dalam Susanto dalam Rajiyem, 2005). Retorika adalah ilmu yang mempelajari kegiatan bertutur baik secara lisan ataupun tulisan. Retorik selalu terlibat dalam kehidupan bertutur masyarakat. Selama tindak dan usaha dalam kegiatan bertutur dilakukan orang selama tindak dan usaha itu dimaksudkan mempengaruhi pihak lain dan selama maksud mempengaruhi selalu ada dalam setiap kegiatan bertutur, maka selama itu pula orang terlibat dengan masalah retorik. Dengan kata lain tidak ada orang yang terlepas sama sekali dari retorik, sepanjang dia masih menyediakan diri hidup bermasyarakat. 

Dikatakan demikian atau kegiatan bertutur menggunakan bahasa sebagai media tutur, pemanfaatan retorika dalam bidang pendidikan ini artinya pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam peningkatan kualitas dan juga kuantitas. Ada berbagai bidang profesi yang memanfatkan retorik secara perencana yang di maksudkan pemanfaatan retorik secara perencana ini ialah penggunaan retorik yang direncanakan sebelumnya secara sadar yang diarahkan ke suatu tujuan yang jelas. Perencanaan serta penggunaan ini tentu saja mendapat pengolahan yang baik sebelumya. Adapun bidang pendidikan yang memafaatkan langsung secara terencana salah satunya ialah pendidikan.

Manfaat retorika bagi seorang pendidik adalah sebagai pencapai tujuan dari target pendidikan itu sendiri, bahkan lebih dari itu seorang guru yang telah menggunakan retorik yang baik dapat membuat peserta didik betah dan bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dominasi topic diperkuat dengan tindak tuturnya, sekiranya dapat memancing peserta didik tertarik. Yang disampaikan bisa tercapai melalui pendidikan. 

Retorika merupakan ilmu yang telah melalui sejarah yang panjang, mulai dari masa Yunani Kuno, Romawi Kuno, Abad Pertengahan, hingga masa retorika modern. Pengetahuan tentang sejarah dan perkembangan retorika sangat penting bagi mahasiswa jurusan ilmu komunikasi yang mempelajari ilmu retorika. Oleh karena itu dalam bab ini akan diuraikan sejarah dan perkembangan retorika tersebut.

Link Download:

https://drive.google.com/file/d/1e8tIL_Lvph8QuO7vxL6Azs3129TCxm-r/view?usp=drivesdk

Kepemimpinan Pendidikan

 Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia agar memiliki sifat yang lebih terarah. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia dalam berhubungan, bersikap, bertindak, dan berpikir. Pendidikan pertama kali didapatkan dari rumah, lalu dilanjutkan disekolah atau di tempat pendidikan lainnya.

Kepemimpinan dalam manajemen pendidikan sangat diperlukan di dalam manajemen pendidikan karena pada dasarnya setiap instasi atau lembaga pendidikan diperlukan sebuah figure seorang pemimpin. Dalam suatu kelompok atau organisasi, terdapat tujuan yang ingin dicapai secara bersama, tak terkecuali dalam pendidikan di sekolah. Pencapaian tujuan tersebut efektif apabila melibatkan semua elemen yang ada di dalamnya. Dalam pendidikan diperlukan pemimpin untuk mengarahkan agar pendidikan berjalan dengan baik dan lancar. Pendidikan layaknya dijalani seperti organisasi dimana pemimpin menjadi komandan dalam mengarahkan bagaimana layaknya pendidikan dijalankan.

Seorang pemimpin diangkat karena memiliki kemampuan lebih dalam mengatur dan mengarahkan orang lain dan mampu menjadi representative dari kebutuhan organisasi dalam mencapai tujuannya, begitu pun dalam pendidikan juga diperlukan seorang pemimpin. Setidaknya ada empat alasan mengapa seorang pemimpin dipelukan, yaitu: (1) karena banyak orang memerlukan figure pemimpin, (2) dalam beberapa situasi, seorang pemimpin perlu untuk mewakili kelompoknya, (3) sebagai tempat pengambilan resiko bila terjadi tekanan tergadap kelompoknya, (4) sebagai tempat meletakkan kekuasaan. Berdasarkan alasan tersebut, memberikan dorongan kepada kita akan pentingnya memahami sosok dan peran seorang pemimpin dalam organisasi khususnya dalam pendidikan. Oleh karena itu memahami dan mengetahui apakah pemimpin dan kepemimpinan itu menjadi suatu keharusan dalam kehidupan berorganisasi khususnya dalam kependidikan.

Dalam makalah ini akan membahas mengenai kepemimpinan dalam pendidikan, khususnya menjelaskan tentang studi kepemimpinan dalam pendidikan yang dalam uraiannya menjelaskan mengenai konsep dasar kepemimpinan, pendekatan-pendekatan untuk memahami perilaku kepemimpinan, menjelaskan perbedaan antara pemimpin dan manajer serta pemimpin dalam pendidikan, khususnya mengenai kekepalasekolahan.

Link Download Makalah:

https://drive.google.com/file/d/1dysGH7eFEq9DWRdDP-ext8bNQVnbByZb/view?usp=drivesdk

Tema 7 Subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan Pembelajaran 1

 Bangsa kita mengalami penjajahan cukup lama. Selama masa penjajahan,  bangsa kita mengalami penderitaan akibat adanya penindasan. Pada masa...