Jumat, 26 April 2019

Puisi : Guru Sang Pelukis

Guru

(Oleh: Hamka Abdul Aziz)

Guru,
Engkaulah sang pelukis
Dan aku kanvas putihnya
Aku berdiri pasrah di hadapanmu
Menunggu sapuan kuasmu
Menari-nari dalam jiwa suciku
Menorekan warna-warni
Ekspresi segenap imajinasimu
Merah-biru  dan kuning-hijau hidupku
Dalam genggam tanganmu

Tapi, wahai guru...
Jangan jadikan aku lukisan abstrak
Yang bahkan aku sendiri tidak mengerti
Aku hanya akan jadi tontonan
Yang tidak pernah dipahami
Atau aku jadi lukisan yang tidak berharga
Yang diletakkan di sudut gudang pengap dan gelap
Terkucil sendiri tanpa arti

Kalau aku telah menjelma lukisan
Berdirilah engkau di sana,
Di tempat engkau bisa tersenyum memandangku
Meskipun di dalam diriku ada dirimu
Tapi biarkan aku menjadi diriku sendiri
Menjelaskan setiap detail warna 
Yang menghiasi jiwa suciku
Pada setiap orang yang menatapku

Dan engkau wahai guru 
Akan abadi di dalam diri dan jiwaku....

Rabu, 24 April 2019

Guru Berkarakter - Siswa Berkarakter

   Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat 3, menyatakan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai figur sentral proses pendidikan dan peningkatan kecerdasan sebuah bangsa. Keempat kompetensi itu adalah: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional (akademik), kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Guru dianggap memenuhi kemampun pedagogik bila menunjukkan kemampuannya dalam mengajar dan mendidik. Guru dianggap mempunyai kemampuan profesional bila menguasai materi pelajaran yang menjadi bidang keahliannya. Kompetensi kepribadian ditunjukkan dengan sikap dan perilaku guru yang baik bdi hadapan murid. Sedangkan kompetensi sosial diperlihatkan melalui keterlibatan guru dalam kegiatan sosial di masyarakat.
   Empat kompetensi tersebut adalah syarat yang harus dimiliki seorang guru. Setidaknya guru akan terus terpacu untuk meningkatkan kompetensinya setiap saat. Sebab dengan upaya tersebut kita dapat memiliki guru yang berkarakter, yang pada akhirnya akan melahirkan pula murid-mirid yang berkarakter.
    Masih mengacu pada PP Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 di atas, Bab 1 Ketentuan Umum, Pasal 1 butir 4, dikatakan bahwa standar kompetensi kelulusan peserta didik adalah kualifikasi kemampuan kelulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Artinya, kelulusan siswa dari sebuah jenjang pendidikan swsungguhnya ditentukan juga oleh sikap, kepribadian, perilaku atau akhlak. Bukan hanya sekedar mencapai angka tertentu yang dijadikan standar.
    Lalu dari mana sikap itu didapatkan siswa? Kita mencari jawab masih di PP RI Nomor 19 Tahun 2005. Bab III (Standar Isi), Bagian Kedua (Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum) Pasal 6, butir 1 menyatakan:
(1) Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
        Dari pernyataan di atas, jelas bahwa sikap,  akhlak mulia dan kepribadian adalah hak murid untuk diajarkan di sekolah. Mereka wajib mendapatkan hak itu melalui mata pelajaran agama dan kewarganegaraan. Ini artinya negara berkewajiban memberikan kepada warganya pendidikan karakter. Warga negara yang berkarakter kuat adalah warga yang berkualitas, kepribadian unggul, memiliki integritas, kapabilitas, sesuai dengan  perbuatan dan bertanggung jawab . Untuk membentuk warga negara yang berkarakter kuat itu berada pada pundak guru profesional. Kalau murid jujur, berarti gurunya mengajarkan kejujuran. Apabila murid tidak jujur, maka profesionalisme guru cacat dan ternoda. Kalau murod tidak dapat terkendali dalam perilaku, para guru harus intropeksi diri, apa yang salah? Dirinya ataukah sistem pendidikannya?
     Guru juga bukan makluk super yang bisa melakukan apa saja. Yang jelas, guru harus memperbaiki karakter, sikap dan akhlaknya dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai hasil pembelajaran. Jadi mutlak guru harus menjadikan dirinya orang yang berkarakter kuat lebih dahulu, sebelum dia akhirnya melahirkan murid-mirid berkaraktet kuat melalui contoh dan keteladanan.


Daftar Pustaka :
Aziz,  Hamka Abdu. 2016. Karakter Guru Profesional. Jakarta: Al Mawardi Prima.

Selasa, 23 April 2019

Menjadi Guru Profesional ? Harus Bisa

Guru Profesional

Guru profesional yang menjadi idola adalah guru yang KEREN
Kuat karakternya dan tangguh kepribadiannya
Etos kerjanya tinggi dan penuh semangat 
Ramah dan senantiasa diliputi kasih sayang
Egaliter sikapnya,  menganggap semua manusia sama dan sederajat.
Nastiti, cermat bertindak dan selalu berhati-hati dalam tutur kata.

Murid : Sang Kanvas Putih

       Murid, mereka bagaikan kanvas putih di hadapan seorang pelukis. Pelukis mempunyai banyak kesempatan untuk menciptakan karya seni di atas kanvasnya yang masih polos. Guru yang diibaratkan sebagai sang pekulis, dan murid adalah kanvas putihnya. Sedangkan cat warna-warni, kuas dan peralatan lainnya adalah mata pelajaran. Jadi sebelum sang pelukis (guru) harus mempersiapakan segala sesuatu sebelum dia "melukis" di kanvas putihnya.
  Ketika seseorang memasuki jenjang pendidikan, maka saat itulah dia menjadi seorang murid. Yang harus siap dibentuk dan diwarnai oleh gurunya. Dia -murid- siap menerima apapun dari para guru. Tinggal bagaimana peran guru untuk menggali, memunculkan, dan kemudian membentuk karakter murid menjadi baik. Bukan hanya sekedar intelektualnya melainkan emosi dan spiritualnya,  lebih penting lagi berakhlak mulia.
 Guru yang profesional akan memperlakukan muridnya dengan upaya semaksimal mungkin yang dia mampu. Dia akan memberikan pelayanan terbaiknya sebagai guru. Karena dia menyadari, amanah dan tanggung jawab yang besar untuk membina dan mencetak manusia yang unggul bagi bangsa dan negaranya. Segala daya upaya pasti akan bdikerahkan untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut. Sebab jika seorang guru gagal, kegagalan itu akan berdampak bagi hidup dan negaranya. Karena akan berkait dengan runtuhnya bmoralitas generasi bangsa.

"Kegagalan guru bisa berakibat runtuhnya moralitas generasi bangsa"

Senin, 15 April 2019

Konsep Dasar IPS_ Konsep Dasar Politik & Pemerintahan

Makalah konsep dasar politik dan pemerintahan

Konsep Dasar Politik dan Pemerintahan

Konsep Dasar Politik dan Pemerintahan
PPT konsep dasar politik dan pemerintahan

RIWAYAT PENULIS

Assalamu’alakum wr.wb.

Salam kenal....

Terima kasih atas kunjungan sahabat semua dalam blog seorang SITI WULANSARI

Berikut sedikit biografi singkat dari saya selaku penulis blog ini….

 

Saya dilahirkan di kota Lamongan pada tanggal 03 November 1997, saya memulai  pendidikan di SDN Tawangrejo II pada tahun (2004-2010) yang dilanjutkan ke SMPN 1 Turi Lamongan pada tahun (2010-2013). Kemudian, semasa ber-SMA di SMAN 3 Lamongan pada tahun (2013-2016). Sekarang saya sedang menempuh S-1 di Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan, mengambil Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Agama Islam.

Saya mempunyai banyak hobi, diantaranya membaca, shopping, memasak dan tentu saja menulis.

Bisa juga kalian kunjungi akun medsos lainnya milik saya

1. Facebook : Siti Wulandani

2. Twitter : @wulaaan11_

3. Youtube : Siti Wulan

4. Intagram : @wulaaaaaandani

5. Wattpad : @wulaaan03_

6. E-Mail : wulansiti250@gmail.com

Blog ini berisi tentang tulisan-tulisan pribadi dan kumpulan tugas kuliah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Semoga isi dalam blog ini sangat bermanfaat baik bagi saya maupun yang mengunjungi…

Diperkenankan kepada teman-teman menjadikan tulisan saya sebagai referensi tugas .

Sekian perkenalan penulis…

Tugas ICT

KUMPULAN TUGAS 
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah Pembelajaran ICT


Dosen Pengampu : Nilna Iqbal Dzakiyyah, S.Pd.I, M.Pd 





Oleh :
 Siti Wulansari (17054002)


PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM DARUL 'ULUM LAMONGAN
2019



DAFTAR ISI





Selasa, 09 April 2019

Nur Cholis Majid

Konsep Pendidikan Islam Prespektif Nur Cholis Majid

Silahkan klik Downoad

Promes Kelas VI SD smt 2

Promes kelas VI SD semester II
Silahkan downlod dengan link di bawah ini.

https://drive.google.com/file/d/1cPeTpIQZoMBK4Kp11HbNO3VjWMoqP5ak/view?usp=drivesdk

Promes Kelas VI SD

Promes kelas VI SD semester II

Silahkan download dengan link di bawah ini.

https://drive.google.com/file/d/1cPeTpIQZoMBK4Kp11HbNO3VjWMoqP5ak/view?usp=drivesdk

Cerpen Menjadi Terhebat

Menjadi Terhebat
Oleh: Wulansari

Aku memiliki diriku yang hebat, yang mampu melewati semua tantangan dan halangan dalam hidupku, yang bertahan sampai sekarang dan bahagia dengan apa yang aku punya. ~Wulandani

Kamu tidak sendiri jadi jangan merasa sendiri.~Bumi Prakasa

Menjadi Terhebat

RPP PAI kelas 1 SD

RPP PAI kelas 1 SD
"Ke-Esaan Allah Swt"
Silahkan downlod link di bawah ini.
https://drive.google.com/file/d/1k5bFeiWmWwd4qxde9vCvbksbsqoJ1Max/view?usp=drivesdk

Cerpen Bukan Cinta Biasa

Bukan Cinta Biasa
Oleh: Wulansari

Bukan cinta biasa, cinta yang di dalamnya melibatkan Allah.

Definisi cinta bagiku: cinta itu memang pantas untuk orang yang benar-benar serius, yang memintaku secara baik-baik kepada wali ku. Yang mengikrarkan janji sucinya di hadapan Allah Swt dengan malaikat-malaikatNya. Juga memuliakan ku  sebagai seorang istri dan seorang ibu bagi anak-anak kami kelak. ~Arumi

Aku mencintai sepantasnya, sepatutnya 
dan seharusnya Rum. ~ El-Ghafari

Tema 7 Subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan Pembelajaran 1

 Bangsa kita mengalami penjajahan cukup lama. Selama masa penjajahan,  bangsa kita mengalami penderitaan akibat adanya penindasan. Pada masa...