Jumat, 12 Oktober 2018

PROPOSAL PENELITIAN

BAB I
 PENDAHULUAN
1.1   LATAR BELAKANG
Setiap makhluk hidup tergantung terhadap lingkungan hidup disekitarnya. Begitu pula manusia sebagai makhluk hidup tentu sangat bergantung terhadap lingkungan hidupnya. Indonesia dikenal sebagai sebuah negeri yang subur. Negeri kepulauan yang membentang disepanjang daris khatulistiwa yang diibaratkan dengan zamrud. Negara kita merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam dan lingkungan hidup yang melimpah. Untuk itu, kita harus mensyukuri lingkungan hidup ini dengan cara memelihara, menata dan menjaga lingkungan hidup ini. Lingkungan hidup terdiri dari dua komponen, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik terdiri dari hewan dan tumbuhan, sementara komponen abiotik terdiri dari air, udara, tanah, cahaya matahari dan iklim. Komponen-komponen tersebut sangat mendukung kehidupan makhluk hidup dan sangat penting dalam kelangsungan hidup makhluk hidup.
Sekarang lingkungan yang menjadi kelangsungan hidup bagi makhluk hidup telah memiliki permasalahan, dimana masalah lingkungan yang dihadapi saat ini yaitu masalah ekologi yang timbul karena perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan itu kurang mendukung terhadap kehidupan manusia. Jika hal ini tidak segera di atasi pada akhirnya berdampak pada terganggunya kesejahteraan manusia. Umumnya kerusakan lingkungan yang terjadi karena eksplorasi sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa memerhatikan kelestarian lingkungan. Yang berakibat proses alam terganggu sehingga banyak fungsi ekologi alam juga terganggu.
Masalah lingkungna tidak berdiri sendiri, tetapi sering berkaitan dengan satu sama lain. Keterkaitan antara masalah satu dengan masalah lain dikarenakan sebuah factor yang menjadi penyebab dari berbagai masalah. Sebuah faktor memiliki pengaruh yang berbedadan interaksi agar berbagai masalah dan dampak yang ditimbulkan bersifat komulatif. Masalah lingkungan yang saling terkait antara lain populasi manusia yang berlebihan, polusi, penurunan jumlah sumber daya alam dan perubahan lingkungan global.
Permasalahan lingkungan hidup di Indonesia begitu banyak. Sebagian permasalahan lingkungan hidup itu timbul karena pengaruh alam. Namun, yang paling banyak dari permasalahan lingkungan hidup yang timbul adalah akibat ulah manusia yang tidak memperhatikan akan kelestarian lingkungan hidup salah satunya yaitu polusi. Polusi atau pencemara meliputi : polusi air, polusi udara dan polusi tanah. Dengan adanya industri maka berbagai pabrik-pabrik industri dibangun dipemukiman penduduk. Revolusi industri di Eropa yang di mulai pada abad ke-18 telah mendorong penggunaan bahan bakar batu bara dan minyak bumi untuk menjalankan mesin-mesin. Namun, penggunaan bahan bakar fosil tersebut telah menimbulkan polusi. Salah satu bentuk polusi yang berasal dari dunia industri tersebut adalah dilepasnya gas-gas buangan penyebab polusi udara.
Polusi udara, yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah polusi di luar ruangan (outdoor pollution). Polusi udara diluar kurang dari 70% disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat yang berbahaya ynag dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusiamaupun terhadap lingkungan, seperti : timbaloksida nitrogen, hidrokarbon, karbon monoksida dan sebagainya. Polusi udara kota di beberapa kota besar di Indonesia sangat memprihatinkan .  beberapa hasi lenelitian tentang polusi udara dengan segala resikonnya telah dipublikasikan, termasuk resiko kanker otak. Namun, jarang disadari entah berapa beberapa ribu warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat dari polusi udara kota.
Udara kota telah dipenuhi oleh gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Di perkirakan sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru-paru. Di kota-kota besar, konstribusi gas buangan kendaraan bermotor  sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70 %. Sedangkan konstribusi gas buang dari cerobong asap pabrik berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lai, misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, pembakaran pada tungku masak dan sebagainya. Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu di waspadai, tetapi organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan bahwa beberapa jenis polutan yang dianggap serius. Poluta udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan serta tumbuhan, semuanya di emisikan oleh kendaraan bermotor. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa lebih beresiko yaitu wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru-paru dan saluran pernapasa. Masalahnya, para penderita maupun keluarga tidak menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor yang semakin memprihatinkan.




1.2 Identifikasi Masalah
1.      Berbagai dampak polusi udara yang belum diketahui oleh sebagian masyarakat yang berdampak pada kesehatan bahkan bisa memicu kematian.
2.      Sebagian masyarakat masih belum mengetahui cara untuk mengurangi dampak polusi udara.
1.3  Pembatasan Masalah
Mengingat pembahasan dalam penelitian ini sangat luas yang bisa mencangkup banyak hal, maka akan dibatasi pembahasannya.
1.      Menjelaskan uraian mengenai dampak polusi udara kepada masyarakat yang kurang mengetahui dampak apa saja yang akan timbul dari polusi udara,
2.      Dan mencakup dampak polusi udara yang berdampak pada lingkungan.
1.4  Rumusan Masalah
1.      Mengapa polusi udara bisa terjadi ?
2.      Mengapa polusi udara bisa memicu kematian ?
3.      Bagaimana cara mencegah dan solusi yang tepat untuk mengatasi polusi udara ?
1.5  Tujuan
1.      Untuk mengetahui penyebab dari polusi udara.
2.      Untuk mengetahui dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup, makhluk hidup khususnya manusia yang bisa memicu kematian.
3.      Untuk menemukan cara mencegah dan solusi yang tepat untuk mengatasi polusi udara.
1.6  Kegunaan Penelitian
1.      Bagi peneliti :
Mendapatkan pengetahuan bagaimana belajar mengenai dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup, makhluk hidup di bumi khususnya pada manusia yang bisa memicu kematian.
2.      Bagi masyarakat :
Penelitian ini dapat menyadarkan masyarakat, bagaimana bahaya dari dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup, khususnya pada kesehatan  manusia yang bisa memicu kematian.
3.      Bagi pemerintah :
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan pemerintah untuk memberi kebijakan akan bagaimana mengurangi polusi udara yang semakin meningkat di kota maupun di daerah.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1  Tinjauan Pustaka
Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis “Polusi Udara yang Bisa Memicu Kematian” maka di perlukan penjelasan mengenai pengertian polusi udara, jenis polusi udara, jenis polutan, penyebab polusi udara, dampak polusi udara dan cara pencegahan dan solusi dari polusi udara. Karya tulis ilmiah ini menjelaskan tentang mengenai pencemaran udara, yaitu pengertian, penyebab, dan pengaruh polusi udara terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia serta solusi dan teknologi terbaru untuk mengurangi polusi udara. Semakin pesatnya perekonomian dan perkembangan teknologi mampu memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup manusia terutama masalah lingkungan. Semakin pesatnya perekonomian mampu mendorong bertambahnya kebutuhan terutama kebutuhan sekunder yaitu transportasi, dimana dilain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat hidup makhluk hidup terutama manusia semakin terancam kualitasnya. Dampak negatif polusi udara kepada kehidupan manusia semakin hari semakin bertambah. Untuk itulah karya tulis ilmiah ini dibuat disisi lain untuk memenuhi tugas akhir juga sebagai solusi dan yang bisa menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman yang terbebas dari polusi udara.
2.1.1 Pengertian Polusi Udara
Kata polusi berasal dari Bahasa Latin “Pollure” yang berarti polusi atau tercemar. Penambahan sesuatu ke udara, air, tanah, ataupun makanan yang mengancam kesehatan, kemampuan bertahan hidup, atau mengganggu kegiatan manusia dan kehidupan organisme lainnya disebut polusi. Polusi dalam pengertian klasik, polusi adalah perubahan ciri fisik, kimiawi, atau biologis yang tidak diinginkan dari udara, air, dan tanah atau lahan yang mungkin berpotensi membahayakan kesehatan dan kehidupan manusia atau organisme lainnya. Polusi memengaruhi semuanya  seperti : udara, sungai, laut, dan tanah.[1]
Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi diatmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara yang bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Secara umum definisi polusi udara adalah perbedaan komposisi udara aktual  dengan kondisi udara normal dimana komposisi udara yang aktual  tidak mendukung manusia.


















2.1.2        Kerangka  Pemikiran
 









                       

Dampak polusi udara
 
 










 














Solusi :
1.       Program penghijauan
2.       Di terapkannya P4LH
3.       Memelihara K3 di lingkungan
4.       Adanya etika lingkungan dan kebijakan yang berkaitan dengan etikalingkungan hidup
5.       Pemberlakuan ISPU
6.       Alat transportasi

 
           






Sumber polusi udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industry, dan rumah tangga. Sumber bergerak adalah aktivitas lalu lintas kendaraan bermotor dan transportasi laut.  Dari data Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) tahun 2017, di beberapa provinsi terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Pontianak emisi kendaraan bermotor merupakan konstribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2 dan CO di udara yang jumlahnya lebih dari 50%.
            Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa lebih dari 92% penduduk yang tinggal di kota-kota besar terkena polusi udara melewati ambang batas WHO. Data ini dihasilkan dari analisis paling rinci yang dilakukan WHO, termasuk informasi dari pengukuran satelit dan lebih dari 3.000 stasiun pemantauan di darat. Semua kawasan di dunia terkena dampak polusi udara dan penduduk yang penghasilan rendah yang paling terkena dampaknya.
            Bernafas dengan menghirup udara yang tingkat polusinya diatas ambang batas WHO dapat menyebabkan kanker paru-paru, penyakit kardiovaskuler,dan stroke. Sekitar 3 juta kematian setiap tahunnya terkait dengan polusi udara luar ruangan. Sedangkan polusi udara yang ada didalam ruang, seperti asap dari kayu bakar dan tungku memasak, menjadi penyebab satu dari setiap sembilan kematian di dunia. Jumlah korban terbesar berasal dari Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
            Data antar Negara menunjukan bahwa Turkmenistan merupakan Negara dengan tingkat kematian tertinggi yang disebabkan oleh polusi udara luar ruangan. Sementara Tajikistan, Uzbekistan, Afghanistan, dan Mesir, menduduki peringkat selanjutnya. Amerika Utara lebih baik dalam meminimalisasi polusi udara di bandingkan dengan Eropa , sebagian besar karena Eropa masih bergantung pada bahan bakar diesel dan praktek peternakan yang menghasilakan ammonia serta metana.
            Tiongkok, Negara yang menduduki peringkat keenam dalam hal tingkat kematian akibat polusi udara, relative kaya, tetapi kendala oleh kabut asap di kota-kota dan polusi udara dari sumber industri. Untuk mengurangi polusi udara, WHO merekomendasikan penggunaan alat transportasi berkelanjutan, pengelolaan sampah, dan memanfaatkan energi terbarukan.
           


2.2        Penyebab Polusi Udara
Sejak bermulanya revolusi perindustrian di Great Britain (Inggris) – pencemaran udara mulai menelan korban. Sebagai contoh , di London pada tahun 1950-an, dari kabut akibat polusi udara telah meregut nyawa lebih dari 4.000 orang. Pengaruh dari polusi udara sangat berbahaya bagi sistem kehidupan makhluk hidup, seperti gangguan kesehatan dan kerusakan sumber daya alam disekitar kita. Jika itu dibiarkan, maka polusi tersebut semakin melebihi batas normal[2].
2.2.1 Polusi Udara Di Luar (Outdoor Pollution)
Polusi udara akan semakin meningkat jika kepadatan lalu lintas cukup tinggi dan banyaknya industri yang bisa berdampak pada lingkungan. Semakin tinggi bahan bakar yang berasal dari minyak dapat berpotensi terjadinya polusi akan semakin tinggi sebab udara tersebut tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Kebanyakan polusi udara dikarenakan oleh kegiatan manusia yang tidak memperhatikan dampak lingkungan dan faktor alam.
Selain itu, bisa juga kekurangan lahan hijau atau ruang terbuka hijau taman kota/hutan kota). Karena sangat berpengaruh jika populasi penduduk bertambah, aktivitas pembangunan, sarana transportasi (meningkatnya jumlah kendaraan), akibatnya lahan hijau pun berkurang. Penyebab  pencemaran udara oleh kegiatan manusia adalah sebagai berikut :
1.      Gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil  yang berlebihan seperti : batu bara, kerosin, minyak tanah, diesel dan lain-lain.
2.      Asap kendaraan, asap industri dan pusat energy termal.
3.      Kerusakan hutan (penebangan pohon).
4.      Gas buangan dari kendaraan yang mengandung karbon monoksida, nitrogen oksida, dan gas-gas lain.
5.      Karbon monoksida yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari minyak tanah dan diesel.
6.      Pembakaran bahan bakar fosil melepaskan karbon dioksida di atmosfer. Akumulasi gas karbon dioksida secara berlebihan dapat merangkap sejumlah panas dan meningkatkan suhu bumi.
7.      Pembangkit listrik juga menghasilakn partikel abu kecil yang mencemari atmosfer.
8.      Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara pada unit pembangkit listrik juga melepaskan gas sulfur dioksida. Di udara yang lembab, sulfur dioksida teroksidasi menjadi asam sulfur. Begitu pula halnya dengan asam nitrat yang terbentuk dari nitrogen dioksida yang dilepaskan dari knalpot kendaraan bermotor saat udara lembab.
9.      Kilang minyak merupakansumber utama polutan seperti sulfur dioksida dan nitrogen.
10.  Kloroflourokarbon (CFC) digunakan dalam alat-alat seperti lemari pendingin dan aleng semprot. CFC yang dilepaskan ke udara dapat menyebabkan penipisan ozon.
Polusi udara merupakan campuran berbagai bahan pencemar, baik berupa padatan maupun cairan atau gas yang masuk terdispresi ke udara lalu menyebar ke lingkungan sekitarnya. Faktor  kondisi geografis, suhu udara, dan tekanan udara setempat dapat memengaruhi kecepatan dalam penyebarannya, seperti kawasan daya dukung alamnya berkurang, sering dijumpai berbagai penyakit yang erat kaitannya akibat polusi udara. Sumber polusi udara terutama dari transportasi, polutan yang di hasilkan terdiri dari karbon monoksida dan hidroksida. Selain itu, polusi udara lainnya bersumber dari pembakaran, kegiatan industri, pembuangan limbah dan banyak lagi. Polutan yang cenderung meningkat sebagian besar dari karbon monoksida. Berikut ini adalah berbagai macam jenis zat kimia yang dapat membuat polusi udara[3] :
a.      Karbon Dioksida
Sebelum era industrialisasi, kadar karbon dioksida masih rendah, yaitu280 ppm pada tahun 1860, sedangkan pada tahun 1960, kadar gas tersebut meningkat menjadi 315 ppm. Peningkatan kadar ini disebabkan oleh tingginya penggunaan bahan bakar batu bara, minyak bumi dan gas alam. Batu bara yang komponen penyusunnya berupa karbon, jika dibakar akan bereaksi dengan oksigen, menghasilkan karbon dioksida. Demikian juga dengan gas alam dan minyak bumi yang sering di pakai sehari-hari.
Dampak dari kenaikan karbon dioksida di udara akan menyebabkan peningkatan suhu di permukaan bumi. Rumah kaca merupakan rancangan bangunan yang dibuat untuk pembiitan tanaman pada perkebunan modern. Sinar matahari dapat menembus kaca, tetapi sinar infra merah yang dipantulkan tidak bisa menembusnya dan tertangkap didalamnya sehingga suhu di dalamnya meningkat. Kondisi itu pula yang terjadi dengan bumi kita, karbon dioksida di udara dapat dilewati sinar infra merah dan sinar tampak, tetapi menahan sinar infra merah yang dipantulkan bumi. Semakin tinggi karbon dioksida di udara, semakin panas suhu di permukaan bumi. Jika ini terus-menerus terjadi maka es dikutub akan mencair dan menaikkan permukaan air laut yang akhirnya akan menenggelamkan pulau-pulau yang ada.
b.      Karbon Monoksida
Kendaraan bermotor atau transportasi yang sering kita pakai menyumbang 10.000-40.000 ppm karbon monoksida. Padahal, udara dikatakan bersih jika mengandung karbon monoksida sebesar 0,1 ppm. Ambang batas karbon monoksida di udara sebesar 10,0 ppm. Gas karbon monoksida ini disebabkan dari proses pembakaran pada mesin kendaraan yang tidak sempurna.
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapan bahwa 60% polusi udara di kota besar disebebkan oleh benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari bus. Formasi karbon monoksida merupakan funsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran dalam ruang bakar mesin diesel. Pencampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi karbon monoksida.
Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan mengakibatkan turunnya berat janin dan jumlah kematian bayi meningkat serta kerusakan otak. Oleh karena itu, strategi penerunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti penggunaan bahan katalis  yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbaru akan rendah polusi bagi kendaraan bermotor. Efek yang ditimbulkan ialah gas tidak berwarna, tdak berbau, tetapi beracun akibat pembakaran bensin dan minyak yang tidak sempurna. Darah dalam tubuh turun kemampuannya untuk mengangkut oksigen sehingga darah kekurangan oksigen. Dalam jumlah besar, dapat menyebabkan kematian.
c.       NO dan NO2
Polusi udara dapat disebabkan oleh oksida nitrogen. Sumber utama oksida nitrogen adalah pembakaran bahan bakar dalam industri dan kendaraan bermotor.  Di udara adalah 0,05 ppm. NOx  jika bereaksi dengan bahan pencemar lain akan berbahaya dan menimbulkan fenomena  asap kabut (smog).
Gas nitrogen oksida ada dua macam yaitu’ gan NO dan gas NO2 keduanya mempunyai sifat yang berbeda dan sama-sama berbahaya bagi kesehatan. Gas NO2 jika mencemari udara mudah di amati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Daerah perkotaan yang padat penduduknya biasanya kadar NO cenderung tinggi. Hal tersebut diakibatkan oleh berbagai macam kegiatan yang menunjang kehidupan manusia seperti transportasi, penggunaan generator pembangkit tenaga listrik dan sebagainya.
d.      Oksida Nitrit
Gas nitrogen monoksida yang mencemari udara secara visual sulit diamati karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau. Di udara gas ini dapat teroksidasi menjadi nitrogen dioksida (NO2 ). Baik NO maupun NO2 merupakn gas beracun. Oksidan nitrit berasal dari proses pembakaran bakteri. Berbentuk gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak terbakar, dan sedikit larut dalam air. Udara yang mengandung NO dalam batas normal relative aman dan tidak berbahaya, kecuali gas NO dalam konsentrasi tinggi.
e.       Nitrogen Dioksida
Nitrogen dioksida di udara membentuk awan berwarna kuning atau coklat, sedangkan ciri-ciri nitrogen dioksida yang berwarna merah-ungu-kecoklatan memiliki karakterinstik, yaitu memiliki bau menyengat, toksis dan korosit, dan menyerap banyak cahaya.
f.       SO2 dan SO
Oksida belerang ini dapat mengakibatkan turunya hujan asam. Oksida belerang dihasilkan sari pembakaran bahan bakar seperti batu bara dan minyak bumi. Oksida belerang ini dihasilkan dari limbah industri pengelolahan logam, yaitu pemanggangan biji logam. Senyawa belerang banyak dijumpai dalam bentuk senyawa organik yang direduksi oleh bakteri. Senyawa tersebut dioksidasi dan masuk kedalam atmosfer membentuk aerosol sulfat. Ada dua macam belerang oksida, belerang dioksida  dan belerang trioksida. Keduanya mempunyai sifat yang berbeda dan karakterinstik keduanya memiliki bau yang tajam dan tidak reaktif.
Pembakaran bahan bakar fosil akan menghasilkan gas SO2  lebih banyak diandingkan dengan gas SO3. Gas SOberbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat reaktif. Polusi SO2 diudara terutama berasal dari penggunaan batu bara pada kegiatan industri dan transportasi. Kegiatan industri lebih banyak menggunakan batu bara, terutama untuk menggerakkan pembangkit tenaga listrik.
Polutan gas SO2 dan SO3 , serta adanya uap air (H2O) dalam udara akan mengakibatkan Terjadinya reaksi pembentuakn asam sulfat (H2SO4). Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan kedua bentuk jumlah terbesar. Gas buangan hasil pembakaran pada umumnya mengandung gas SO2 lebih banyak dari pada gas SO3. Hydrogen sulfide (H2S) merupakan persenyawaan hydrogen dan belerang, yang banyak dijumpai di kawah gunung berapi yang masih aktif. Cirinya yaitu gas yang tidak berwarna, mudah terbakar dan beracun, berbau seperti telur busuk. Dampak yang ditimbukan bisa menyebabkan hujan asam,yang merusak tumbuhan, korosi logam,dan merusak bangunan. Bagi tubuh dapat menyebabkan penyakit paru-paru kronis akut, menimbulkan gangguan mata, tenggorokan dan gangguan hidung dan memperparah penderita asma.
g.      Pb atau timbal
Pb atau timbal merupakan polutan yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Setelah mengalami pembakaran di dalam bentuk oksida timbal. Timbal merupakan logam berat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Logam ini berwarna kelabu kepeakan yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun, yang biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah.
Sumber utama timbal adalah asap kendaraan berbahan bakar bensin yang mengandung timah, maka polutan ini dapat ditemui dimana ada mobil, truk, dan bus. Di Negara-negara yang telah berhasil menghapuskan penggunaan bensin yang mengandung timah, debu diudara tetap tercemar karena penggunaan bahan bakar ini selama puluhan tahun. Di Meksiko City, misalnya, tujuh dari sepuluh bayi yang baru lahir memiliki kadar timah dalam darah lebih tinggi daripada standar yang diizinkan WHO.
Dampak yang ditimbulkan yaitu menyebabkan kerusakan permanen pada otak, darah, dan organ lainya. Selain itu, dapat meracuni sistem pembentukan sel darah merah sehingga mengakibatkan anemia dan menyebabkan tekanan darah tinggi dan gangguan jantung. Menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk mendengar dan memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi.
h.      Ozon
Ozon merupakan zat antioksidan yang kuat, beracun, dan juga merupakan zat pembunuh jasad renik yang kuat. Berat jenis ozon 1,5 kali lebih besar dari gas oksigen (O2). Ozon berasda di ketinggian antara 15 sampai dengan 40 km diatas permukaan bumi, yaitu disekitar stratosfer dan troposfer. Ozon yzng berada di stratosfer adalah ozon yang bersifat baikbagi makhluk hidup dibumi karena akan berfungsi sebagai filter atau penghambat dari pancaran sinar ultraviolet yang berasal dari matahari. Ozon yang berada di troposfer mempunyai akibat yang tidak baik bagi makhluk hidup di bumi karena merupakan gas rumah kaca yang dapat menimbulkan pemanasan global. Lapisan ozon adalah lapisan pelindung atmosfer bumi yang berfungsi sebagai pelindung terhadap sinar ultraviolet yang datang berlebihan dari sinar matahari. Sinar ultraviolet yang tidak dapat di filter oleh lapisan ozon akan menaikkan suhu di permukaan bumi dan akan berdampak mencairkan es dikutub yang menyebabkan naiknya permukaan air lautsehingg a berdampak pada tenggelanya pantai.
Ozon di dalam stratofer terbentuk secara alami dari molekul oksigen melalui reaksi fotokimia. Ozon tersebutlah yang saat ini mengalami penipisan lapisan sehingga terjadi lobang ozon akibat pencemaran oleh zat-zat kimia terutama cholofluorocarbon (CFC). Kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh bereaksi dengan radikal chorl yang berasal dari senyawa CFC. Ozon yang berada di dalam troposfer terbentuk secara tidak langsung akibat pembakaran bahan bakar yaitu dari nitrogen oksida (NOx). Pembentukan ozon memerlukan cahaya matahari. Oleh karena itu, ozon hanya terbentuk pada siang hari dan mencapai maksimum pada sore hari.
Kadar ozon yang menyelimuti bumi sebagai penghambat dari pancaran sinar matahari, kadar ozon stratosfer terus menurun, sebaliknya kadar ozon troposfer  semakin meningkat. Dampak yang ditimbulkan untuk jangka panjang berkaitan dengan fungsi pernafasan, dapat berpotensi menjadi asma.
i.        CFC atau cholofluorocarbon
CFC merupakan zat kimia yang dapat merusak ozon. Perusakan ini bersifat kimiawi artinya ozon yang mempunyai susunan molekul O3 dapat dirusak oleh satu unsur penyusun CFC, yaitu Cl. Jika lapisan ozon rusak, sinar ultraviolet akan masuk kebumi tanpa tersaring lebih dahulu sehingga menyebabkan berbagai jenis bencana dan penyakit. Dampak yang di timbulkan yaitu kanker kulit, katarak dan kerusakan pada tanaman.

2.2.1.1  Polusi Udara Yang Disebabkan Oleh Partikel
Partikel dapat berupa debu padat atau titik-titik cair yang bersifat primer atau sekunder. Sumber polusi partikel selain dari proses alam juga disebabkan oleh manusia seperti peleburan, pembakaran tidak sempurna, transportasi dan kegiatan industri. Di bawah ini beberapa karakterinstik dari polutan yang bersifata partikel sebagai berikut[4]:
a.      Dispersi partikel di udara
Proses atmomiser dari partikel baik padat maupun cair yang sedemikian rupa sehingga dapat disperse penguraian atau pembiasan ke udara. Apabila partikel berbentuk padat disebut debu. Proses perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun atau disperse partikel berbentuk cair di sebut kabut. Jumlah partikel yang terkumpul pada asap kurang, sedangkan pada kabut jumlah partikel diudara dipengaruhi tenaga dari luar, seperti angina, hujan, tenaga bertahan, dan tenaga interaksi antara partikel. Partikel-partikel yang dapat merusak kesehatan yaitu, bahan organik dan non organik.
b.      Pengaruh partikel terhadap tanaman
Partikel yang berupa debu dapat menempel pada daun-daun tanaman yang akan membentuk lapisan kerak di permukaan daun. Apabila permukaan kerak dipermukaan daun yang banyak dapat mengganggu proses fotosintesis pada tanaman, di sebabkan sinar matahari terhambat masuk dan menghambat pertukaran karbon dioksida dengan atmosfer. Akibat sampingan dari daun-daun tanaman yang mengandung partikel komponen kimia akan berbahaya bagi hewan yang memakainya.
c.       Pengaruh partikel terhadap manusia
Pengaruh partikel terhadap manusia yang merugikan secara langsung yaitu pada sistem pernapaskan. Faktor-faktor yang mempengaruhi, antara lain : ukuran partikel karena akan menentukan penetrasi ke dalam sistem pernapasan. Pada dasarnya, partikel-partikel akan dapat di cegah oleh bulu hidung dan membrane mukosa. Apabila partikel-partikel itu tidak dapat dicegah oleh hal tersebut, maka akan tertinggal dalam paru-paru yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Partikel-partikel yang berbahaya bagi paru-paru manusia  yaitu :
·         Partikel tersebut beracun karena sifat kimia dan fisiknya.
·         Dapat mengganggu pembersihan bahan-bahan lain yang berbahaya.
·         Partikel-partikel tersebut – karbon – dapat membawa molekul gas berbahaya melalui absorbs sehingga molekul tersebut dapat tertinggal di bagian paru-paru yang berbahaya.

d.      Bahan organik
·         Benzena
Benzene merupakan cairan hidro karbon yang mudah menguap sangat penting sebagai bahan kimia industri sekaligus polutan yang berbahaya. Zat kimia ini terdapat dalamminyak mentah dan dalam menghilangkan minyak ringan seperti pelarut dan bensin. Kadar benzene dikawasan industri mempunyai potensi tiga kali lipat dari kadar udara normal. Benzene merupakan produk pembakaran bahan-bahan organic normal sehingga ditemukan dalam benda-benda seperti asap rokok dan asap mobil. Dampak kronis dalam benzena adalah dalam sum-sum tulang akan menghambat pembentukan sel-sel darah merah dan putih. Dan gangguan kesehatan pada syaraf pusat.
·         Pestisida Difenil Dikholro Trikhloroetana (DDT)
Penggunaan DDT yang berbentuk asap yang beterbangan diudara dapat terhisap atau kontak langsung dengan kulit dan diabsorpsi, lalu ditimbun dalam jaringan lemak. Penumpukan yang berlebihan tersebut berpotensi terganggunya sistem syaraf pusat. Dibeberapa Negara, penggunaan DDT sudah dilarang pemakaiannya karena akan berdampak biaya ekologis.
e.       Bahan anorganik
·         Kaadnium (CD)
Kaadnium merupakan logam perak yang lunak, ditemukan dalam endapan sulfide terutama dalam biji seng, dan dalam kadar rendah pada biji timbal dan tembaga serta pada batu bara yang berbelerang tinggi. Kaadium berasal dari peleburan alumunium, pembuatan baterai, asap rokok, dan peleburan seng.diperkiraan 50% kaadium yang akan di endapkan dalam paru-paru akan mengakibatkan bronchitis, amenia dan batu ginjal.
·         Krom (Cr)
Sumber utama krom adalah plat krom, antikarat, zat pewarna, gelas dan asap rokok. Di daerah kawasan industri terjadi peningkatan yang tajam dibandingakan dengan keadaan udara normal. Jika udara yang tercemar krom dihisap, maka akan menstimulasi hipersekresi dari cairan pernapasan, serta berpotensi mengakibatkan kanker paru-paru.
·         Arsen (As)
Sumber utama dari arsen adalah industri peleburan yang menggunakan arsen seperti industri peptisida, zat warna, gelas dan asap rokok. Arsen yang ada diudara berbentuk anorganik. Udara yang telah tercemar melebihi batas normal berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan berupa sekresi kelenjar cairan pernapasan.
·         Silikat (Si)
Sumber utama pencemaran udara dari silikat, yaitu pada industri semen berupa partikel-partikel yang berterbangan di udara. Silikat (Si) disebut juga asbestos. Dampak yang diakibatkan oleh pencemaran udara dari silikat, yaitu akan terganggunya fungsi paru-paru. Partikel-partkel yang terhisap dapat didepositkan pada jaringan saluran pernapasan yang disebut asbestosis atau fibrosis paru-paru. Asbestosis bersifat sinergisme penggabungan lebih dari satu factor yang berdampak lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan pengaruh individual terhadap perokok.
·         Berillium (Be)
Sumber utamanya, yaitu dari penambangan dan ekstraksi dari berilium, industri elektroplat, dan industri tenaga nuklir. Partikel-partikel pada beryllium dapat mengakibatkan gangguan pada kulit, radang hidung, dan radang tenggorokan.
2.2.2 Polusi Udara Di Dalam Ruangan (Indoor Pollution)
Polusi udara pada ruangan sebagian besar terjadi pada waktu seseorang berada pada ruangan yang bisa mengakibatkan penularan penyakit bersifat airborne disease yaitu penyakit yang ditularkan melalui udara. Jenis-jenis ruangan seperti : rumah, kendaraan, kapal laut, pesawat, ruang kerja, dan berbagai jenis ruangan lainnya. Kontaminasi dari udara bebas dengan berbagai polutan di daerah yang tingkat polusinya tinggi berpotensi memberikan sumbanganbagi polusi udara ruangan. Dibawah ini beberapa penyebab polusi udara dalam ruangan:
a.       Rokok
Merokok dalam ruangan berbahaya jika diruangan tertutup, karena selain berpengaruh pada kesehatan perokok juga dapat imbas kepada perokok pasif.
b.      Pembakaran
Ruangan bisa berpotensi terjadinya polusi ruangan bila pembakaran dilakukan dalam ruangan tersebut. Jenis pembakaran bahan bakar yang merupakan penyumbang polusi terbesar adalah pembakaran kayu, seperti di daerah pedesaan yang masih menggunakan tungku kay bakar dan di daerah yang dingin yang menggunakan tungku perapian sebagai perlengkapan rumahnya.
c.       Penggunaan AC dab peralatan lainya
Penggunaan AC merupakan lingkungan yang cocok bagi penularan beberapa jenis penyakit yang berasal dari aerosol biologis melalui udara. Dan peralatan yang dapat digunakan dapat menyumbangkan polusi udara dalam ruangan adalah mesin foto kopi merupakan penyumbang polusi ozon, selain itu polusi udara pada peralatan bisa di dapatkan dari kasur, karpet danmesin penghisap debu.
d.      Manusia dan hewan
Polusi udara ruangan yang diakibatkan oleh manusia bisa berupa virus dan bakteri. Pada hewan polusi udara disebabkan dari partikel hewan tersebut berupa bulu dan beberapa jenis penyakit.
2.2.3  Produk Rumah Tangga Yang Berbahaya
Berdasarkan penelitian, produk-produk ini dianggap berbahaya karena beracun, mudah bereaksi, penyebab korosi, atau mudah terbakar. Produk-produk ini juga merupakan ancaman sebagai zat polutan di dalam ruangan yang kronis. Berdasarkan pemantauan terbatas atas rumah-rumah di Amerika, para ilmuwan menaksir ada 1.000-2.500 kematian tambahan oleh kanker pertahun akibat produk-produk rumah tangga.
Pembersih rumah tangga
·         Desinfektan (pembersih kuman)
·         Pembersih oven
·         Pembuka pipa penguras
·         Pembersih WC
·         Pembersi multiguna
·         Bahan pembersih
·         Logam pengkilat kayu
Produk-produk perawatan rumah tangga
·         Perekat
·         Cat
·         Pengnecer cat
·         Zat warna, vernis, dan bahan-bahan penghapus dan pengerok cat
·         Perapat bocor atau pengedap air
Produk-produk otomotif
·         Bahan pendingin udara
·         Zat tambahan untuk oli dan bahan bakar
·         Dempulmobil
·         Cairan dan zat tambahan untuk radiator
·         Pembersih karbulator dan penyuntik bahan bakar
·         Cairan untuk starter
·         Oli pelumas umum
·         Zat tambahan untuktransmisi
·         Pelarut karat
Produk-produk lapangan rumput dan kebun
·         Obat pemberantas jamur
·         Obat pemberantas gulma
·         Obat pemberantas hama
Lain-lain
·         Baterai
·         Bahan-bahan kimia pemroses foto
·         Barang elektronik
·         Penghapus cat kuku dll.
2.3 Dampak Polusi Udara
Dampak atau pengaruh dari polusi udara di bagi menjadi empat yaitu dampak terhadap manusia, hewan, tanaman dan dampak terhadap bukan makhluk hidup[5].
2.3.1 Dampak Terhadap Manusia
Polutan udara dapat menjadi sumber penyakit seperti virus, bakteri dan beberapa jenis cacing. Dampak yang diakibatkan oleh polutan udara yang buruk dapat mengakibatkan seseorang menjadi alergi yang selanjutnya menjadi pintu masuk bagi bakteri yang berpotensi terjadinya infeksi. Polutan udara yang terjadi secara kronis berpotensi untuk mendorong terjadinya kanker. Polusi dengan udara panas dapat menimbulkan beberapa jenis penyakit dan manusia tidak dapat mentoleransi suhu udar di atas 50o C. Kelembapan udara (mengandung kadar uap air) melebihi normal akan mempercepat pertumbuhan bakteri. Negara yang memiliki kelembapan udara yang cukup tinggi biasanya Negara yang berada didaerah tropis seperti Indonesia.
Udara yang telah tercemar oleh belerang dioksida menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernapasan sampai ke paru-paru. Serangan belerang oksida akan menyebabkan iritasi (gangguan) pada bagian tubuh yang terkena. Daya iritasi belerang dioksida pada setiap orang tidaklah sama, ada yang sensitive dan ada yang lebih tahan pada konsentrasi lebih tinggi. Gas belerang dioksida yang bersifat korosif, tidak hanya merusak makhluk hidup, akan tetapi dapat merusak benda-benda lain yang menjadi karat dan permukataan menjadi kusam.
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh tergantung pada jenis pencemar kedalam tubuh tergantung pada jenis pencemar. Partikel yang berukuran besar dapat bertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikel berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar dapat diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk diantaranya asma, bronchitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Tingginya polusi udara di Negara maju dan berkembang, khususnya di Asia dan Afrika, sudah sangat meresahkan dan memiliki dampak buruk bagi perkembangan otak bayi yang baru lahir dan orang tua. Badan PBB untuk masalah anak-anak (UNICEF) menyebutkan bahwa pada saat ini ada lebih dari 16 juta anak-anak berusia di bawah satu tahun di Asia yang tinggal di kawasan dengan tingkat polusi setidaknya enam kali lebih tinggi dari tingkat aman. Citra salelit yang digunakan untuk mengamati tingkat polusi udara di seluruh dunia menemukan adanya 12,2 juta anak-anak di bawah usia satu tahun yang tinggal di Asia dan Afrika juga merasakan hal yang sama. Laporan ini menyoroti hubungan antara polusi udara, dan ingatan verbal maupun nonverbal, nilai akademis yang di bawah rata-rat, dan masalah perilaku neurologis lainnya. Partikel yang sangat halus dalam polusi udara di kota dapat merusak sawar darah otak (SDO). SDO merupakan selaput halus yang melindungi otak dari zat yang beracun. Dampaknya tidak hanya untuk saat ini, tapi juga untuk masa yang akan datang.

2.3.2 Dampak terhadap hewan
Polusi udara yang dapat mengakibatkan keracunan kronis. Biasanya melalui pakan yang di cemari polusi udara. Disamping itu, meningkatnya udara yang melebihi batas normal berpotensi menurunkan produksi hewan seperti, kuranganya pasokan rumput yang dibutuhkan untuk hewan yang berkembang biak jika terjadi musim kering yang berkepanjangan. Di bawah ini polutan udara yang berbahaya bagi hewan sebagai berikut :
·         Arsen (AS)
Terjadinya gejala yang ditimbulkan seperti gangguan pencernaan, konfulsi (kejang-kejang) dan syaraf pada hewan dikarenakan adanya unsur arsen yang melebur pada rumput.
·         Timah (Pb)
Pabrik yang menggunakan timah bila tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan dapat mencemari udara di sekitarnya dapat mengganggu kesehatan hewan ternak seperti gejala lumpuh.
·         Difenil dikloro trikhloroetana (DDT)
Akibat penggunaan DDT yang berlebihan dan tidak mengindahkan dampak yang ditimbulkannya dapat mencemari udara sekitarnya. Akibatnya, polusi udara dapat berpengaruh pada metabolisme kapur terhadap telur ayam.
·         Aerosol biologis
Aerosol biologis bisa berupa virus, protozoa, dengan ragam jenis penyakit yang ditimbulkan. Penularannya melalui udara menjadi yang utama bagi penyakit terhadap hewan yang disebabkan oleh virus.
2.3.2.1 Perilaku Ganjil Pada Hewan
Ada dua tim riset yang secara independen mengumpulkan bukti-bukti mengenai efek polutan terhadap bangau dan camar, siput, burung puyuh, tikus dan monyet, ikan-ikan, elang, serta kodok. Perilaku yang diamati, yaitu perilaku kawin dan membesarkan anak, membuat sarang, belajar, menghindari pemangsa, mencari makan dan lainnya.
Dalam suatu penelitian, burung-burung jalak jantan terpengaruh insektisida, terlihat adanya penurunan kemampuan berkicau, terbang dan mencari makan dan lainnya hingga 50%. Sedangkan sejenis salamander yang terkena pestisida endosulfan berkadar rendah menjadi sulit membaui pheromone yang dikeluarkan pasangannya sehingga tidak terjadi perkawinan.
Ditemukan juga bahwa burung-burung camar jantan yang menetas dari telur yang tercemar DDT mengalami perilaku aneh, mereka berusaha mengawini sesama jenis (pejantan). Sedangkan timbal akan mempengaruhi keseimbangan terbang camar-camarutu. Sementara itu, atrazine membuat ikan koki menjadi hiperaktif dan TCDD menjadikan monyet-monyet makin kasar  dalam bermain. Walaupun sudah banyak bukti yang diperoleh, efek ini  ternyata tidak begitu diperhatikan oleh para toksikolog yang pakar di bidang racun.
2.3.3 Dampak terhadap tumbuhan
Terjadinya peningkatan suhu udara dalam batas normal bisa berpengaruh pada pertumbuhan tanaman sehingga bisa menurunkan produksi beberapa jenis pangan seperti sayuran dan buah-buahan. Selain kerugian ekonomis, pengaruh terhadap tanaman dapat juga dirasakan pada hewan dan manusia, terutama emisi oleh flour, sulfur dioksida, ozon dan peroksiacetil nitrat. Pengaruh utamnya pada daun dapat mengakibatkan proses asimilasi.
Yang ditimbulkan pencemaran oleh nitrogen oksida pada tanaman, yaitu terjadinya bintik-bintik pada daun. Polutan gas NO2 dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan daun. Karena jika jaringan pada daun rusak, daun tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai tempat terbentuknya karbohidrat melalui fotosintesia. Kondisi ini berdampak pada produksi tanaman.
·         Aldehid
Aldehid bersumber dari gas buang kendaraan bermotor yang dipengaruhi sinar matahari dan menjadi bentuk lain akan merusak tanaman di dalam rumah kaca (green hous).
·         Flourida
Flourida yang bersumber dari kegiatan industri seperti pembuatan pupuk, keramik, alumunium, dan peleburan logam. Dengan 0,1 pbb, sudah merupakan toksis untuk tumbuh-tumbuhan. Merusak daun dan akan memengaruhi proses asimilasi. Hidrogensulfide, ozon, dan nitrogen dioksida akan merusak daun sehingga memengaruhi pertumbuhan tanaman.
2.3.3 Dampak terhadap bukan makhluk hidup
Polusi udara dapat mempengaruhi kerusakan peralatan industri karena polutan udara dapat memasuki ruangan berupa partikel-partikel. Karbon dioksida, partikel dari polusi udara melalui atmosfer atau mempengaruhi kadar ozon yang berpotensi terhadap iklim dan cuaca. Perubahan iklim ini sering terjadi yaitu, perubahan musim yang biasanya musim hujan menjadi musim kemarau atau sebaliknya, sehingga dapat mengacaukan program pertanian.
Pada benda mati, dampak polusi udara sangat merugikan atau memberikan perubahan estetik, seperti batu, tanah liat, metal, kayu, cat karet, bahan kulit, bahan tekstil, dan makanan. Selain itu, polusi udara bisa mengakibatkan abrasi terutama akibat fisik atau kimia. Ada juga dampak polusi udara yang bersifat langsung misalnya sulfur dioksida dihisap oleh bahan bahan kulit dan kontak dengan air akan berbentukterbentuk asam sulfat yang merusak bahan kulit tadi. Yang bersifat tidak langsung seperti cat dinding yang terkena partikel tanah. Korosi dari bahan metal oleh polusi udara terutama udara yang banyak mengandung garam. Pada kawat listrik jik aterjadi korosi akan mengakibatkan hubungan pendek. Pada bahan karet dengan polusi bahan udara ozon akan mengurangi perubahan proses tergantung dari polutan dan bahan tercemar.
2.4 Mencegah Dan Solusi Dari Polusi Udara
Melihat kenyataan dewasa ini memang polusi udara menjadi masalah yang pelik pada zaman ini. Bayangkan Green Peace dan Friends Of The Earth mencatat, angka pertumbuhan populasi dunia berkisar 1,74% tiap tahunnya. Sementara itu, jumlah mobil dan motor berkembang mendekati angka 5% setiap tahunnya. Lebih dari seperlima populasi di dunia menghisap udara berpolusi. Bayi-bayi, orang lanjut usia, perempuan hamil dan penderita asma serta yang mempunyai penyakit pernapasan menanggung resiko tinggi dalam kondisi alam dewasa ini. Jadi, hal tersebut harus menjadi perhatian bersama dalam membangun ekologi yang nyaman. Meskipun dari kendaraan sebagai sumber utamanya, pemeliharaan hutan pemeliharaan hutan pun juga harus diperhatikan agar tidak meningkat konsentrasi karbon dioksida di udara yang berakibat pada pemanasan global.
Hampir tidak ada kota di dunia ini dapat menghindari dari bencana pencemaran udara. Bahkan, kota-kota yang dulu terkenal dengan udaranya yang bersih dan murni, tidak tercemar, misalnya Buenos Aires, Denver dan Madrid sekarang selalu dikepung oleh keadaan udara yang tercemar sehingga dapat membunuh dan membuat yang sehat maupun sakit masuk rumah sakit. Akan tetapi, hal hal itu tida perlu terjadi karena, kota-kota dan bangsa-bangsa di seluruh dunia mulai menerapkan berbagai strategi yang dapat mengatasi polusi udara dengan baik. Strategi itu mulai dari larangan parkir dan hari tanpa mengemudi sampai program ketat dan berkekuatan hukum untuk memasang kendalai polusi udara yang canggih di pusat-pusat pembangkit tenaga. Hanya sedikit usaha ini yang mencapai keberhasilan sempurna, tetapi banyak juga yang cukup berhasil bahkan begitu berhasilnya sampai terkadang tidak mendapat perhatian.
Di Indonesia pada tahun 2006, khusus bagi warga Jakarta, adanya peraturan daerah No. 2 tahun 2005 tentang pengendalian pencemaran udara. Inilah saatnya keseriusan pemerintah DKI Jakarta.
2.4.1 Mencegah Pencemaran Udara
2.4.1.1 Mencegah Pencemaran Udara Di Luar (Outdoor Pollution)
Dibawah ini beberapa pencegahan yang di sebabkan zat-zat yang berperan besar  dalam polusi udara sebagai berikut[6] :
a.      Karbon dioksida
Mengurangi pertambahan jumlah penduduk, mengurangi pembabatan hutan, dan pengelolahan industri. Langkah ini di tempuh karena semakin tinggi pertambahan penduduk semakin tinggi pula gas karbon dioksida yang di buang di udara. Dengan adanya tumbuhan karbon dioksida akan di ubah kembali menjadi zat makanan dan gas oksigen, yang berguna bagi makhluk hidup. Memanfaatkan kotoran sapi untuk pembuatan biogas, seperti yang telah dilakukan sekarang ini, pada peternakan sapi yang berada di daerah Garu, Jawa Barat. Karena selain kotoran yang mengandung karbon monoksida dan gas methan, di perternakan ini yang di manfaatkan adalah sisanya 2 % dari zat lain untuk pembuatan biogas.
b.      Karbon monoksida
Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Seperti di kota Jakarta, adanya program 3 in 1, selain untuk mengurangi kepadatan lalu lintas juga memilimalkan penggunaan kendaraan yang akan meningkatkan gas buang khususnya karbon monoksida. Begitu juga busway, dengan bus semacam ini orang tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi.
c.       NO dan NO2
memasang pengubah katalitik (catalitik converter) pada knalpot kendaraan. Fungsi dari katalitik ini adalah sebagai penyaring sebelum gas buang keluar dari knalpot (kadar emisi gas buang menjadi berkurang). Katalitik convertertersusun dua katalis, yaitu katalis reduksi berfungsi mengurangi emisi oksida nitrogen dengan mengubahnya menjadi gas nitrogen dan oksigen. Katalis oksidasi berfungsi mengubah hidro karbon yang tidak terbakar di ruang bakar dan karbon monoksida menjadi gas karbondioksida dan uap air.
Katalis tersebut dilapisi katalis logam, seperti platinum, rhodium, dan palladium. Akan tetapi, saat ini harga katalis logam mahal. Ada dua jenis struktur permukaan, yaitu struktur sarang lebah dan keramik. Yang banyak digunakan adalah struktur sarang lebah. Hati-hatilah jika kamu ingin memakai katalitik converter, pastikan apakah kandungan bensinnya bebas dari timbal. Karena jika bensin mengandung timbal, katalik converternya akan tersumbat. Das gas buang akan berbalik kearah ruang bakar sehingga akan menjadi rusak. Tadinya mau mengurangi kadar emisi gas buang, yang terjadi kendaraannya yang rusak.
d.      SO2 dan SO3
Pengaturan penggunaan bahan bakar batu bara dan minyak bumi. Pabrik sebagai penyumbang gas buang SOx yang tinggi harus melakukan pengawasan pada limbah yang dihasilkan. Saat ini, ada badan dunia yang mengatur tentang baku mutu produksi apakah sudah memerhatikan lingkungannya atau belum yaitu dengan adanya sertifikat ISO.
e.       Timbal (Pb)
Mengurangi penggunaan senyawa timbal pada bensin. Langkah ini yang ditempuh adalah memproduksi mobil yang ramah lingkungan, yaitu menggunakan mesin dengan bahan bakar gas. Bahkan, di Jepang telah di buat mobil yang mempunyai hasil buangan berupa air. Hanya Indonesia dan Laos yang memakai bensin dari timbal. Padahal di seluruh dunia saat ini sedang mengurangi penggunaan bahan bakar (premium, pertamax, atau solar) yang mengandung timbal.
f.       CFC atau KFK
Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung CFC seperti cat semprot, hairspray, pendingin ruangan (AC) dan memilih produk yang non CFC. Produk-produk yang ramah lingkunganbiasanya di cantumkan label non CFC pada produk yang di jualnya.
2.4.1.1.1 Mencegah Melalui Pemrosesan
Dibawah ini cara pencegahan polusi dari gas melalui pemrosesan sebagai berikut[7] :
a.      Adsorbsi
Adsorbs merupakan proses melekatnya molekul polutan atau ion pada permukaan zat padat adsorben seperti karbon aktif dan silikat. Adsorbsi mempunyai sifat dapat menyerap zat lain sehingga menempel pada permukaannya tana reaksi kimia serta memiliki daya kejenuhan yang bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan dulu, kemudian di gunakan lagi. Emisi hidrokarbon diadsorbsi pada permukaan karbon aktif, kemudian di hilangkan dengan cara melewatkan uap yang selanjutnya dikondensasikan menjadi cairan dan hidrokarbon dapat diperoleh kembali untuk penggunaan selanjutnya.
b.      Absorbsi
Absorbsi merupakan proses penyerapan yang memerlukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasinya. Cara yang mudah sederhanayaitu dengan menggunakan air yang disebut dry absorben. Metode ini pada prinsipnya hamper sama dengan adsorbsi. Cuma yang dibedakan emisi hidrokarbon mengalami kontak dengan cairan, hidrokarbon akan larut atau tersuspensi. Kontak antara hidrokarbon dengan cairan absorbs biasanya di gunakan pada menara yang tinggi.
c.       Kondensasi
Kondensasi merupakan proses perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada suhu udara dibawah titik embun. Polutan gas diarahkan mencapai titik kondensasi terutama pada polutan gas ynag mempunyai tiitk kondensasi tinggidan titik penguapan rendah, seperti hidrokarbon dan gas organik lainnya. Untuk lebih praktis, digunakan cara kombinasi pada taraf awal digunakan cara kondensasi kemudian diikuti dengan cara adsorbsi. Emisi hidrokarbon akan mengalami kondensasi menjadi cairan suhu yang cukup rendah. Metode ini berguna untuk menghilangkan gas buang yang dilewatkan permukaan bersuhu rendah sehingga cairan hidrokarbon yang terkondensasi tetap tertinggal dan dapat dikumpulkan.
d.      Pembakaran
Pembakaran merupakna proses untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat didalam polutan dengan mempergunakan proses oksidasi panas yang disebut incineration. Hasil pembakaran berupa karbondioksida, dan air. Proses pembakarannyamenggunakan incineration, sedangkan alatnya menggunakan incinerator dengan berbagai tipe yang suhunya dapat mencapai 1800oF.
Incineration merupkan metode dalam pengelolahan limbah padat dengan menggunakan pembakaran yang menghasilka gas dan residu pembakaran. Metode ini mempunyai resiko yang cukup tinggiseperti bahaya meledak. Cara pencegahan polusi gas dengan pembakara ini harus segera disingkirkan seperti cerobong asap. Penurunan volume hasil pembakaran dapat 70% dari limbah padat. Metode incineration dapat menggunakan alat seperti : 
·         Menggunakan api untuk oksidasi lengkap hidrokarbon lengkap menjadi CO2 dan air, efisiensi penghilangan hidrokarbon sangat tinggi.
·         Menggunakan katalis sehingga oksidasi hidrokarbon legkap dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah.
2.4.1.1.2 Mencegah Yang Berbentuk Partikel
a.      Filter
Filter udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau polutan partikel yang ikut keluar pada cerobong pada permukaan filter agar tidak ikut terlepas kelingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari cerobong. Filter udara yang dipasang pada cerobong harus diperiksa secara periodik, jika sudah dalam kondisi jenuh, yaitu penuh dengan debu harus segera di ganti atau di bersihkan. Penggunaan filter udara seharusnya disesuiakan dengan sifat gas buangan yang keluar seperti berdebu banyak, bersifat asam, akalis, dan sebagainya.
b.      Filter Basah
Cara kerja filter basah atau scarbers adalah membersihkan udara kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangkan udara yang kotor dari bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, debu akan ikut dan semprotan air turun kebawah. Secara alami, air hujan cukup efektif untuk membersihkan polutan partikel.
c.       Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam jumlah yang relative besar. Alat ini menggunakan arus searah yang memiliki tegangan antara 25-200 kv, berupa tabung silinder, dindingnya di beri muatan positif, sedangkan di tengah ada  sebuah kawat sebagai pusat silinder, sejajar dibding tabung, diberi muatan negative. Adanya perbedaan tegangan akan menimbulkan korona discharga di sekitar pusat silinder. Udara kotor menjadi ion negative, sedangkan udara bersih menjasi ion positif. Dan masing-masing akanmenuju elektroda yang sesui.
d.            Kolektor Mekanis
Dapat mengendapkan polutan pertikel yang ukurannya relative besar dapat menggunakan gerakan gravitasi. Cara kerjanya cukup sederhana yaitu, hanya dengan mengalirkan udara yang kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikaian rupa sehingga pada waktu terjadi perubahan kecepatan, partikel akan jatuh ke bawah akibat gaya gravitasi. Pengendap silikon adalah pengendap debu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap silikon adalah pemanfaatan gaya sentripugal dari udara yang sengaja di hembuskan melalui tepi dinding tabung silicon sehingga partikel yang relative berat akan jatuh ke bawah. Makin besar ukuran partikel, debu semakin cepat diendapkan.
2.4.1.2 Mencegah Pencemaran Udara Dalam Ruangan  (indoor pollution)
Kurangnya ventilasi paling sering menjadi pemicu pencemaran udara di dalam ruangan. Banyak rumah dan kantor berventilasi jelek, sebagian karena langkah-langkah penyekatan  demi menghemat energi (pemantapan suatu ruangan), sebagaian karena terlalu padat orang beberapa kawasan dan sebagian lagi karena jeleknya perawatan. Misalnya, banyak pemilik rumah yang lalai mengganti atau membersihkan filter AC.  Di bawah ini hal-hal yang perlu diperhatikan agar terhindar dari polusi di dalam ruangan [8]:
·         Untuk menghindari cemaran nitrogen dioksida dalam rumah, pengering pakaian udaranya tidak boleh di salurkan kembali ke dalam rumah demi pertukaran panas kecuali di lengkapi dengan alat khusus.
·         Untuk mengurangi penyebab alergi dari tepung sari bunga dan bulu hewan, hendaknya mempertimbangkan tidak memakai karpet, tidak memelihara hewan, dan memakai pendingin ruangan
·         Untuk menghindari “gedung yang tidak sehat”, gedung itu harus diperiksa secara cermat, dirawat secara teratur, dan pertama kali harus didesain lebih baik.
·         Para perokok bisa ditempatkan di dalam ruangan khusus, tidak merokok di tempet umum. Hindari merokok didalam ruangan yang tidak adanya ventilasi udara yang cukup.
·         Para pengguna tungku api, alangkah lebih baik di ganti oleh alat pemanas listrik yang lebih ramah lingkungan.

2.4.1.3 Penghijauan, Pemberlakuan ISPU, dan Alat Transportasi
a.      Program Penghijauan
Tumbuhan-Tumbuhan dapat menyerap polusi udara berupa karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan mengurangi polutan dengan melepaskan gas oksigen maka, akan mengurangi jumlah polutan di udara. Semakin banyak tumbuh-tumbuhan ditanam  (sebagai paru-paru kota) maka kualitas udara semakin sehat sehingga akan mendukung program langit biru. Program penghijauan ini seharusnya merupakan gerakan nasional agar semua pihak dapat berpartisipasi aktif dalam program tersebut dan mengurangi polusi udara[9].
Para industriawan juga harus turut serta dalam melakukan penghijauan di  lingkungan pabriknya. Masyarakat juga tidak kalh pentingnya untuk berpartisipasi dalam progam penhijauan untuk menanam tanaman atau bunga baik dipekarangan sekitar rumah maupun di dalam pot. Di kota-kota besar seperti Jakarta, sumber pencemaran udara berasal dari kendaraan bermotor sekitar 90% dan industri sekitar 5%. Untuk pengurangi polusi udara yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor, emisi gas buang harus memenuhi batas ambang yang ditetapkan, serta kepedulian para pengelola industri agar emisi gas buang pada seluruh kendaraan bermotor. Kendaraan pribadi, truk garus memenuhi pengelola industri agar emisi yang ditimbulkan memenuhi batas ambang yang telah ditetapkan.
Contohnya pembuatan taman hutan kota. Ruang terbuka hijau merupakan taman hutan kota atau ruang yang berfungsi untuk menciptakan kesimbangan ekologi selain itu terciptanya pemandangan yang asri dan bersih. Manfaat dari ruang terbuka hijau atau taman kota dalam kehidupan, yaitu sebagai pru-paru kota, pepohonan dalam kota akan membutuhkan karbon dioksida untuk berlangsunnya fotosintesis. Dengan demikian, makin banyak pohon makin banya pula karbon dioksisa yang dibutuhkan sehingga akan mereduksi kadar karbon dioksida dan GRK (gas rumah kaca) lainnya.
Dan partikel-partikel udara yang merugikan bagi kehidupan sebagai keluaran dari fotosintesis adalah oksigen yang sangat penting bagi makhluk hidup. Efek rumah kaca pun ikut menurun atau berkurang, jadi karena banyaknya pepohonan yang di hasilkan secara gratis akibatnya, udara semakin bersih, segar dan nyaman serta menyehatkan. Ruang hijau minimal 30% dari luas total suatu daerah tapi, jumlah ini belum ditemukan dasar penetapannya. Selain kaidah umum yang menetapkan 30% luas total dari suatu daerah ruang hijau terbuka, ada beberapa metode penetapan RTH sebagai berikut :
·      Berdasarkan kebutuhan oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis. Jumlah pohon untuk menyuplai oksigen bagi satu juta jiwa orang di suatu daerah, yaitu 1.000.000 x 0,5 kg x 1 pohon : 1,2 = 416,667 pohon. Jumlah pohon ini kemudian dikonversikan pada daerah yang akan dibangun.
·      Berdasarkan jumlah karbon dioksida dan lainnya dapat menyerap tanaman yang dapat mereduksi karbon dioksida udara bervariasi, satu diantaranya menyebutkan angka 200 ton per hektare. Jika konsentrasi udara sekitar 400 ton, maka diperlukan pohon dengan luas areal = 400 t : 200 t = 2 hektare.
·      Berdasarkan kombinasi beberapa aspek (Departemen Kehutanan), yakni kebutuhan oksigen bagi manusia dan kendaraan bermotor (jumlah manusia serta jumlah kendaraan bermotor) rumus yang berlaku adalah RTH (daklam meter persegi) = (a.v + b.w) / 20, dimana “a”= kebutuhan oksigen per orang (kg/jam), “b” = kebutuhan oksigen per kendaraan bermotor, dan “20” adalah konstanta.
Di bawah ini adalah pohon yang dapat mengurangi polutan udara sekitar 47-69% sebagai berikut :
·    Pohon Felicium (Filicium decipiens)
·   Pohon Mahoni (Swietenia mahagoni)
·   Pohon Salam (Syzygium polyanthum)
·   Pohon Anting-anting (Elaecarpus grandiforus)
Tanaman perdu yang dapat mengurangi polusi udara sebagai berikut :
·         Tanaman puring (Chodeaium variegiatum)
·         Tanaman Nusa Indah (Mussaenda sp)
·         Tanaman Soka (Ixora javanica)
·         Tanaman Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
b.      Pemberlakuan ISPU (Pemantau Polusi Udara)
ISPU bertujuan untuk memberikan informasi kualitas udara di daerah tertentu. Informasih ISPU diperoleh dari pengoperasian kualitas ambient secara otomatis dan berkesinambungan. Data ISPU ini sangat bermanfaat bagi pemerintah setempat untuk mengendalikan udara. Keberadaan papan ISPU ini jelas-jelas sangat bermanfaat bagi masyarakat. Karena dengan alat untuk mengetahui kualitas udara sekitar, kita dapat mengetahui kualitas udara tersebut akibatnya bagi kesehatan[10].
 Hasilnya, pemerintah dan masyarakat dapat bersama-sama melakukan antisipasi, terutama jika ISPU menunjukan kategori tidak sehat atau berbahaya. Jadi, di sini perlunya pengaktifan ISPU di kota-kota tertentu.
c.       Pengatura Sistem Transportasi Perkotaan
Dalam mencapai sistem transportasi yang ramah lingkungan dan hemat energi yang diperlukan adalah prasarana transportasi tersebut seperti permukaan jalan yang halus, akan mengurangi emisi debu akibat gesekan ban dengan jalan. Tanggul tanah dan jalur hijau sepanjang jalan raya akan mereduksi tingkat kebisingan pemukiman yang ada di sekitar dan di sepanjang jalan serta juga akan mengurangi jumlah emisi udara dalam kecepatan yang tinggi. Pengadilan pada sumber mesin kendaraan. Jenis kendaraan yang digunakan sebagai alat transportasi merupakan bagian dalam sistem transportasi yang akan memberikan dampak bagi pada lingkungan fisik dan biologi akibat emisi pencemaran ini sangat ditentukan oleh jenis dan kinerja mesin penggerak yang digunakan. Besarnya intensitas emisi dari kendaraan bermotor selain ditentukan oleh jenis dan karakter mesin, juga sangat ditentukan oleh jenis BBM yang digunakan. Seperti halnya penggunaan LPG, akan memungkinkan pembakaran yang sempurna dan efisiensi energy yang tinggi. Selain itu, dalam rangka upaya pengendalian emisi gas buang, jika peralatan retrofit digunakan, diperlukan syarat bahan bakar khusus, yaitu bebas timbal. Jadi, dengan sistem transportasi perkotaan tersebut akan sesuai yang di harapkan, terutama untuk mengurangi tingkat kemacetan dan mencegah meningkatnya kadar polutan udara oleh kndaraan bermotor.

2.4.2        Solusi Dari Pencemaran Udara
1)      Dengan adanya penyuluhan
Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya udara yang bersih dan bebas dari polusi. Penyuluhan bisa dilakukan secara berkala melalui forum-forum dalam masyarakat dan juga kegiatan sekolah agar anak-anak mempunyai kesadaran dini terhadap pentingnya udara bersih[11].
2)      Dengan Diterapkannya P4LH Di Lingkungan Sekitar.
P4LH singkatan dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pengawasan. Program ini dibuat agar kelestarian lingkungan hidup tercapai. Diharapkan program ini akan mendorong masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang indah, nyaman, bersih, dan asri. Beberapa kerusakan dan bencana alam yalamang terjadi merupakan akibat dari kelalaian manusia dalam menjaga lingkungannya. Apabila semua orang menerapkan progam ini maka diharapkan kerusakan lingkungan dapat ditekan[12].
3)      Memelihara Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) di lingkungan sekitar.
Cara yang dapat dilakukan untuk memelihara K3 di lingkungan sekitar, dengan menaati peraturan yang berlaku di masyarakat, misalnya memahami Peraturan daerah K3 yang dikeluarkan oleh Pemerintah daerah.
4)                  Adanya etika lingkungan dan kebijakan yang berkaitan dengan etika lingkungan.
Secara etimologis, etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik dari diri seseorang maupun masyarakat. Jadi etika lingkungan dapat diartikan sebagai kebiasaan hidup yang baik yang diwariskan oleh nenek moyang dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang terwujud menjadi norma lingkungan. Etika lingkungan hidup berkaitan dengan norma dan kaidah di masyarakat, berisi tentang hubungan anatara manusia dengan manusia dan antara manusia dengan lingkunannya. Etika juga dapat diperkuat dengan kebijakan dan peraturan-peraturan mengenai lingkungan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
a.       UUD 1945
Di dalam UU 1945 pasal 33 ayat 3 disebutkan bahwa “ Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
b.      UU No. 32 Tahun 2009, tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Secara umum, undang-undang lingkungan hidup antara lain berisi hak, kewajiban, wewenang dan ketentuan pidana yang meliputi :
c.       Peraturan pemerintah No. 27 tahun 1999, tentang Analis Dampak Lingkungan (AMDAL).
d.      Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999, tentang pengendalian pencemaran udara.
5)      Alat transportasi
a.       Bersepeda atau jalan kaki
Salah satu hal yang baik untuk membantu mengurangi polusi udara adalah dengan berhenti menggunakan mobil pribadi untuk pejalanan jarak dekat. Apabila cuacanya bagus dan tidak beniat untuk pergi terlalu jauh, keluarlah dengan berjalan kaki atau sepeda. Yang bisa membantu mengurangi polusi udara dan berolaraga[13].
b.      Menggunakan kendaraan umum
Menggunakan bus, kereta adalah cara baik untuk mengurangi polusi udara dengan mengurangi emisi karbon.
c.       Hari tanpa mengemudi.

BAB III
METODELOGI

3.1  Tempat dan Waktu Penelitian
Karena penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau Library Research maka, penelitian ini dilakukan di perpustakaan Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan dan di rumah penulis. Sedangkan waktu untuk melaksankan penelitian pada tanggal 21 November 2017 sampai tanggal 18 Desember 2017.
3.2  Metode Penelitian
Pendekatan yag digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripstif berupa kata-katatertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati. Sedangkan Krik dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebutdalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Sedangka Kriyantono mendefinisikan penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Jadi penelitian  kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.
Alasan untuk menggunakan penelitian kualitatif yaitu karena ppenelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan secara sistematis objek penelitian dan bersifat deskriptif analitis yang dapat terlihat bukan dalam bentuk angka namun penjelasannya sejelas-jelasnya.
3.3  Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau Library Reseach, yaitu penelitian yang dilakukan dengan pengumpulan data atau karya tulis ilmiah dan juga bisa bersumber dari buku atau internet, yang bertujuan dengan objek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah.
3.4  Sumber Data
a.      Sumber data primer
Sumber data primer adalah hasil-hasil dari penelitian atau tulisan-tulisan dari karya peneliti atau teorisi yang orisinil. Dalam hal ini, sumber data primer yang digunakan adalah Indeks Standar Polusi Udara (ISPU) dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017 dan dari Organisasi kesehatan Dunia yang biasa disebut dengan World Health Organization (WHO).
b.      Sumber data sekunder
Sumber data sekunder adalah bahan pustaka yang ditulis dan dipublikasikan oleh seorang penulis yang tidak secara langsung melakukan pengamatan / berpartisipasi dalam kenyataan yang dideskripsikan, melainkan dengan komentar polusi udara. Dengan kata lain penulis bukan penemu teori. Adapun sumber data tersebut adalah :
1.      Kusniandar, Irwan. 2012. Pendidikan Lingkungan Hidup. Bandung:     Yudistira
2.      Ruhiat, Tedi. 2006. Polusi Udara Ancaman Abad Sekarang. Jakarta: citra         cipta
3.      Septianing, Rasti. 2013. Biologi 1B. Surabaya: Yudistira
3.5  Teknik Pengumpulan Data
Karena penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Reseach) maka, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data literer yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang berkesinambungan dengan objek pembahasan yang diteliti. Data yang ada di dalam kepustakaan tersebut dikumpulkan dan diolah dengan cara:
1.      Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari data-data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna dan koherensi makna antara yang satu dengan yang lain.
2.      Organizing, yaitu penyusunan dta-data yang diperoleh dengan kerangka yang ditentukan.
3.      Penemuan hasil penelitian, yaitu melakukan analisis kelanjutan terhadap hasil penyusunan  data dengan menggunakan kaidah-kaidah teori dan metode yang telah ditentukan sehingga memperoleh kesimpulan (inferensi) yang merupakan hasil jawaban dari rumusan masalah.
3.6  Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi (content analysis). Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditiru (replicabel) dengan data yang valid, dengan memperhatikan konteksnya. Metode ini dimaksudkan untuk menganalisis seluruh pembahaan tentang dampak polusi udara. Penulis memulainya dari tahapan merumuskan masalah, membuat kerangka berpikir, menemtukan metode dan analisis data sampai tahap kesimpulan.




























BAB IV
PENUTUP

4.1  KESIMPULAN
            Sebagaimana penutup dari proposal ini  telah menjelaskan bahwa penyebab polusi udara adalah polusi udara di luar (outdoor pollution) dan polusi udara di dalam ruangan (indoor pollution). Dimana polusi udara di luar yaitu : gas-gas buangan hasil pembakaran baik pindustri maupun alat transportasi, zat kimia (Karbon Dioksida, Karbon Monoksida, NO dan NO2, Oksida Nitrit, Nitrogen Dioksida, SO dan SO2, Pb), polusi udara berupa partikel, bahan organik dan anorganik. Sedangkan polusi udara didalam ruangan yaitu : rokok, pembakaran, produk-produk rumah tangga seperti AC.
Polusi udara bisa memicu kematian karena berdampak bagi kelangsungan hidup, makhluk hidup di bumi : mengganggu dan membahayakan manusia, hewan dan tumbuhan. Dampak kesehatan khususnya pada manusia yang lebih bahaya lagi bisa memicu kematian jika terus dibiarkan. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), bahkan kanker paru-paru, kanker otak, penyakit kardiovaskuler, strok, dan lain sebagainya. Dampak pada hewan yang dapat mengakibatkan keracunan kronis. Biasanya melalui pakan yang di cemari polusi udara. Disamping itu, meningkatnya udara yang melebihi batas normal berpotensi menurunkan produksi hewan. Dampak pada tumbuhan bisa menyebabkan kerugian ekonomis karena, peningkatan suhu udara dalam batas normal bisa berpengaruh pada pertumbuhan tanaman dan rawan penyakit sehingga bisa menurunkan produksi beberapa jenis pangan seperti sayuran dan buah-buahan.
Cara mencegah polusi udara yaitu dengan mencegah polusi udara di luar (outdoor pollution) dan polusi udara di dalam ruangan. Mencegah polusi udara di luar ruangan yaitu dengan : mencegah dengan pemrosesan (adsorbsi, absorbsi, kondensasi, pembakaran), mencegah dengan bentuk partikel (filter, filter basah, elektrostatik, kolektor mekanis) sedangkan mencegah polusi udara dalam ruangan yaitu dengan para perokok ditempatkan  secara khusus, dengan adanya banyak ventilasi dan lain sebagainnya. Solusi dari polusi udara yaitu dengan adanya penyuluhan kepada masyarakat, Memelihara Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) di lingkungan sekitar, adanya etika lingkungan dan kebijakan yang berkaitan dengan etika lingkungan, dengan diterapkannya P4LH di lingkungan sekitar, alat trasnportasi.



4.1      Saran
Adapun saran yang dapat peneliti ajukan antara lain :
4.2.1 Kepada Masyarakat
Seharusnya masyarakat menjaga dan merawat lingkungan di sekitar, dan memanfaatkannya dengan bijak, tidak mengeksplorasi sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhannya  tanpa memerhatikan kelestarian lingkungan. Yang berakibat proses alam terganggu sehingga banyak fungsi ekologi alam juga terganggu. Masyarakat juga jangan menyepelehkan dampak dari polusi udara, karena dari dampak polusi udara tersebut dapat mengganggu kesehatan yang bisa memicu kematian. Masyarakat juga mulai mengefisienkan pemakaian yang bisa menyebabkan polusi udara.
4.2.2 Kepada Lembaga Yang Berkaitan
             Lembaga-lembaga yang berkaitan hendaknya turut aktif bersama masyarakat dan pemerintah untuk mencegah dan menanggulangi polusi udara, yang semakin hari semakin meningkat.
4.2.3 Kepada Pemerintah
            Hendaknya pemerintah beserta masyarakat dan lembaga-lembaga yang berkaitan dapat mengkonstribusi  dalam mencegah dan menangani masalah dari dampak polusi udara.















DAFTAR PUSTAKA


Sumber dari buku :
Kusniandar, Irwan. 2012. Pendidikan Lingkungan Hidup. Bandung: Yudistira
Ruhiat, Tedi. 2006. Polusi Udara Ancaman Abad Sekarang. Jakarta: citra   cipta
Septianing, Rasti. 2013. Biologi 1B. Surabaya: Yudistira
Sumber dari internet :
Alodokter. 2016. “ Mengurangi Polusi Udara di Dalam Rumah”. Diakses dari
                        http://www.alodokter.com/mengurangi-polusi-udara-di-dalam-rumah-2&
                        di akses pada tanggal 5 Desember 2017.
Dokter Indonesia. 2014. “Bahaya Polusi Udara Untuk Kesehatan”. Di akses dari
                        http://www.dokter.id/berita/bahaya-polusi-udara-untuk-kesehatan&
                        di akses pada tanggal 4 Desember 2017.
BBC Indonesia. 2017. “dari Jakarta sampai London : bagaimana kota-kota dunia melawan                        polusi ? ” di akses dari http://www.bbc.com/indonesia/majalah-39176908      
                         Pada tanggal 25 November 2017.
Fatma, Desi. 2017. “ Solusi Pencemaran Udara”. Diakses dari
                        https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/solusi-pencemaran-udara&
                        di akses pada tanggal 5 desember 2017.
Kementrian Lingkungan hidup dan kesehatan. 2017. “Indeks Standar Polusi Udara”. Diakses                   dari http://iku.menlhk.go.id. Pada tanggal 25 November 2017.
Lingkungan hidup. 2016. “Pencemaran Udara” di akses dari                                                                        https://lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-pengertian-penyebab-dampak-                     solusi&/ pada tanggal 1 Desember 2017.
Orlando, Lucas. 2017. “Polusi Udara dan Kesehatan”. Diakses dari
                        https://www,kompasiana.com/lucasorlando/polusi-udara-dan-kesehatan?
                        Pada tanggal 7 Desember 2017.
Sindonews. 2017. “Polusi Udara Di Jakarta Menghawatirkan”. Diakses dari
                        https://metro.sindonews.com/read/polusi-udara-di-jakarta-menghawatirkan-
                        pada tanggal 4 Desember 2017.
Syahputra, Irfan. 2015. “5 Cara Mengatasi Pencemaran Udara” diakses dari
                        http://www.kelasipa.com/2015/04/5/cara-mengatasi-pencemaran-udara.html?
                        Pada tangga 3 desember 2017.
Utrawomen. 2010. “Faktor Emisi”. Di aks es dari
                        https://ultrawomen.wordpress.com/2010/02/28/faktor-emisi/? Pada tanggal 3                      Desember 2017.
---------------.2010. “Polusi Udara”. Di akses dari
                        https://ultrawomen.wordpress.com/2010/02/15/polusi-udara/? Pada tanggal 3                      Desember 2017.
Wikihow. “6 Cara Untuk Mengurangi Polusi” di akses dari
                        https://id.m.wikihow.com/mengurangi-polusi? Pada tanggal 9 desember 2017.

Wikipedia. 2017. “Pencemaran Udara”. Di akses dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/pencemaran-udara? Pada tanggal 8 Desember 2017.




















LAMPIRAN
                  
Tabel pencemaran udara dan jenis-jenisnya
No.
 Pencemaran udara

1.
Menurut bentuk
a.       Gas
b.      Partikel
2.
Menurut tempat
a.       Ruangan  (indoor)
b.      Udara bebas  (outdoor)
3.
Gangguan kesehatan
a.       Iritansia
b.      Aspeksia
c.       Anesthesia
d.      Toksis
4.
Susunan kimia
a.       Anorganik
b.      Organik
5.
Menurut asalnya
a.       Primer
b.      Sekunder


Update terakhir tanggal 05-12-2017 09:00:00
Baik
0-50
Sedang
51-100
Tidak sehat
101-199
Sangat tidak sehat
200-299
Berbahaya
300-3000

No.
STASIUN
ISPU
PARAMETER
1.
BMKG-ACH
Kota Banda Aceh
16
PM 10
2.
KLKH-PADANG
Kota Padang
3
PM 10
3.
BMKG-PKU
Kota Pekanbaru
27
PM 10
4.
CRF-1
Kota Pekanbaru
33
PM 10
5.
CRF-8
Kota Pekanbaru
29
PM 10
6.
KLHK-P3ESumatera
Kota Pekanbaru
47
PM 10
7.
KLHK-PEKANBARU
Kota Pekanbaru
26
PM 10
8.
PMB-1
Kota Pekanbaru
14
PM 10
9.
CRF-2
Kabupaten Siak
42
PM 10
10.
CRF-3
Kabupaten Kampar
15
PM 10
11.
CRF-4
Kota Dumai
14
PM 10
12.
CRF-5
Kabupaten Bengkalis
20
PM 10
13.
CRF-6
Kabupaten Bengkalis
38
PM 10
14.
CRF-7
Kabupaten Rokan
14
PM 10
15.
BMKG-JMB
Kota Jambi
0
PM 10
16.
KLKH-JAMBI
Kota Jambi
14
PM 10
17.
BMKG-PBF
Kota Palembang
23
PM 10
18.
KLKH-PALEMBANG
Kota Palembang
14
PM 10
19.
PBF-2
Kota Palembang
0
PM 10
20.
BMKG-BATAM
Kota Batam
0
PM 10
21.
BMKG-BTM
Kota Batam
37
PM 10
22.
DKI-4
Kota Jakarta Timur
55
O3
23.
DKI-2
Kota Jakarta Utara
84
O3
24.
DKI-3
Kota Jakarta Selatan
43
PM 10
25.
DKI-5
Kota Jakarta Barat
54
O3
26.
DKI-1
Kota Jakarta Pusat
55
O3
27.
BAF-6
Kota Bandung
0
PM 10
28.
BKSF-1
Kota Bekasi
0
PM 10
29.
BKSF-3
Kota Bekasi
47
PM 10
30.
KRWF-1
Kabupaten Karawang
60
PM 10
31.
SUF-1
Kota Surabaya
41
PM 10
32.
SUF-6
Kota Surabaya
16
PM 10
34.
SUF-7
Kota Surabaya
66
PM 10
35.
KLHK-BALI
Kota Denpasar
7
PM 10
36.
KLHK-BALI2
Kabupaten Karang Asem
10
PM 10
37.
KLHK-BALI3
Kabupaten Karang Asem
15
PM 10
38.
BMKG-POF
Kota Pontiak
57
PM 10
39.
KLHK-PONTIANAK
Kota Pontianak
2
PM 10
40.
BMKG-PAF
Kota Palangka Raya
24
PM 10
41.
KLKH-PALANGKA RAYA
Kota Palangka Raya
32
PM 10
42.
BMKG-SMT
Kabupaten Kotawaringin Barat
7
PM 10
43.
BMKG-PKN
Kabupaten Kotawaringin Barat
3
PM 10
44.
BMKG-MUARATAWEH
Kabupaten Barito Utara
0
PM 10
45.
KLKH-BANJARMASIN
Kota Banjarmasin
14
PM 10
46.
BMKG-BDJ
Kota Banjar Baru
18
PM 10
47.
BMKG-SAMARINDA
Kota Samarinda
28
PM 10

Tabel Logam yang Membahayakan Kesehatan
No.
Unsur
Sumber
Pengaruhnya terhadap kesehatan
  1
Nikel
Minyak diesel, minyak residu, batu arang, asap tembakau, bahan kimia, katalis, baja dan logam lainnya.
Kanker paru-paru
(sebagai karboni)
   2
Berillium
Batu karang, industri tenaga nuklir.
Keracunan akut dan kronis, kanker.
3
Boron
Batu arang, bahan pembersih, industri gelas dan industri lain.
Tidak beracun kecuali dalam bentuk boran.
4
Germanium
Batu arang
Keracunan ringan
5
Arsenik
Batu arang, petroleum, deterjen, dan pestisida
kanker
6
Selenium
Batu arang dan sulfur
Karang gigi, karsinogenik pada tikus.
7
Titrium
Batu arang, pertoleum
Karsinogenik pada tikus
8
Merkuri
Batu arang, bakteri elektrik dan industri lain.
Kerusakan saraf dan kematian.
9
Vanadium
Petroleum, kimia, katalis, baja dan logam lain.
Tidak berbahaya pada konsentrasi yang pernah ada.
10
Kadmium
Batu arang peleburan zink, pipa air, dan asap tembakau.
Penyakit jantung dan hipertensi, mengganggu metabolism zink dan tembaga.
11
Antimoni
Industri
Memperpendek umur tikus.
12
Timbal
Gas buang mobil
Kerusakan otak, konvulsi, gangguan tingkah laku, dan kematian.















Gambar asap pabrik

Proses Terjadinya Polusi Udara
                                     













[1] Rasti Septianingrum, Dkk. Biologi 1 B. (Surabaya: Yudistira, 2013), hlm. 73.
[2] Tedi Ruhat, Polusi Udara Ancaman Abad Sekarang, (Jakarta: Citra Cipta, 2006), hlm.14.
[3] Ibid., hlm.16

[4] Ibid., hlm. 20
[5] Lingkungan hidup, Lingkungan hidup. 2016. “Pencemaran Udara” di akses dari                              https://lingkunganhidup.co/pencemaran-udara-pengertian-penyebab-dampak-  solusi&/ pada tanggal 1 Desember 2017.

[6] Ibid,. Tedi Ruhiat, hlm. 66.
[7] Ibid,. hlm. 69.
[8] Ibid., hlm.70
[9] Irwan Kusdinar, Pendidikan Lingkungan Hidup, (Bandung : Yudistira, 2012), hlm. 45
[10] Wikihow. “6 Cara Untuk Mengurangi Polusi” di akses dari
https://id.m.wikihow.com/mengurangi-polusi? Pada tanggal 9 desember 2017.

[11] Irfan Syahputra. 2015. “5 Cara Mengatasi Pencemaran Udara” diakses dari

[12] Fatma, Desi. 2017. “ Solusi Pencemaran Udara”. Diakses dari https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/solusi-pencemaran-udara&di akses pada tanggal 5 desember 2017.

[13] Wikihow. “6 Cara Untuk Mengurangi Polusi” di akses dari https://id.m.wikihow.com/mengurangi-polusi? Pada tanggal 9 desember 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema 7 Subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan Pembelajaran 1

 Bangsa kita mengalami penjajahan cukup lama. Selama masa penjajahan,  bangsa kita mengalami penderitaan akibat adanya penindasan. Pada masa...